Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kegiatan perekonomian oleh perempuan dusun di Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengalami kemajuan berkat bantuan modal dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd).

"Dulu usaha kami sulit berkembang karena selain SDM kami yang pas-pasan, modal kami juga terbatas. Tetapi, setelah mendapat pelatihan dan pinjaman modal dari PNPM, usaha kami bisa terus meningkat," kata Ketua Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (KSPP) PKK Dusun Rapak Lama, Sabariyah, di Marang Kayu, Minggu.

Dusun Rapak Lama merupakan salah satu dari lima dusun di Desa Semangko, Kecamatan Marang kayu. Mata pencaharian warga Desa Semangko secara umum ada tiga, yakni bertani, nelayan, dan sebagian bekerja di pertambangan batu bara dan migas.

Menurut Sabariyah, pada 2008, dia bersama sembilan rekannya yang sama-sama ibu rumah tangga sepakat membentuk KSPP agar mendapat pinjaman modal usaha dari PNPM, yakni dana bergulir yang dikelola oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di Kecamatan Marang Kayu.

KSPP dibentuk karena mereka selama ini sulit mengembangkan usaha akibat minimnya modal, sedangkan syarat untuk mendapatkan pinjaman modal dari PNPM adalah pelaku usaha mikro dan kecil harus membentuk kelompok. Mereka kemudian sepakat membentuk kelompok yang diberi nama KSPP PKK Dusun Rapak Lama.

Pada 2008, lanjut dia, kelompok yang dipimpinnya itu hanya mendapat pinjaman Rp3 juta per orang, sehingga total pinjaman yang diterima untuk 10 anggota sebesar Rp30 juta.

Namun, seiring perjalanan waktu dan kelancaran usaha serta lancarnya kelompok mengembalikan pinjaman kepada UPK, pihaknya mendapat kepercayaan dari UPK, sehingga pengajuan kenaikan pinjaman tiap tahun selalu disetujui.

Kini, kelompok yang beranggotakan 11 orang itu sudah mendapat pinjaman Rp110 juta atau rata-rata per anggota mendapat pinjaman Rp10 juta untuk pengembangan modal usaha, baik menjual sembako, usaha tambak, maupun untuk usaha mengolah limbah menjadi barang antik dan souvenir.

"Berkat pinjaman modal usaha dari PNPM, kini kami sudah memiliki toko lumayan besar di Dusun Rapak Lama. Selain sembako, ada juga kebutuhan lain yang saya jual di toko itu," kata Sabariyah.

Dia melanjutkan, selain toko yang menjadi sumber ekonomi untuk membanta suami, jenis kegiatan lain yang menjadi andalannya adalah mengelola barang bekas atau sampah menjadi barang antik dan memiliki nilai jual tinggi, seperti miniatur masjid yang indah, tempat tisu, tas, dompet, dan aneka souvenir.

Di samping itu, dia bersama kelompoknya juga membuat aneka panganan khas, seperti kerupuk amplang, keripik singkong, kue kering, dan aneka jajanan yang tingkat pemasarannya sudah ke luar dari Kecamatan Marang Kayu. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015