Bontang (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Bontang, menyiapkan lahan pertanian seluas 25 hektare untuk mengantisipasi jika industri minyak dan gas di daerah itu tidak lagi berproduksi atau habis.

"Kami tidak hanya fokus pada sektor industri migas tetapi saat ini tengah mempersiapkan lahan pertanian jika migas sudah habis," ujar Wali Kota Bontang Adi Darma di Bontang, Selasa.

Jika dikelola dengan baik, Adi Darma yakin lahan yang dipersiapkan di kawasan Nyarakat Kiri, Bontang Lestari, itu, hasilnya akan mencukupi kebutuhan pangan di daerah itu, apalagi dibarengi dengan penerapan teknologi modern.

"Saya optimistis lahan pertanian di Bontang bisa dikembangkan asal mendapatkan perhatian serius, karena sektor pertanian memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan dan nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Adi Darma.

Pengembangan sektor pertanian dianggap salah satu bentuk dukungan Pemkot Bontang atas program pemerintah pusat dalam mewujudkan swasembada pangan di seluruh Indonesia.

"Walaupun lahan 25 hektare itu sangat sedikit, tetapi jika petani dibekali dengan ilmu dan teknologi modern, saya yakin pertanian di Bontang akan tumbuh karena memiliki lahan pertanian yang produktif," ujarnya.

Pemerintah Kota Bontang, tambah dia, saat ini juga berencana membangunkan irigasi untuk memenuhi kebutuhan air bagi areal persawahan.

"Selain akan membangun irigasi, kami juga terus berupaya meningkatkan penghasilan para petani dengan memberikan bantuan dan pembinaan peningkatan sumber daya manusia, sehingga ke depan mereka bisa memahami tata cara bertani dengan baik dan benar serta menggunakan teknologi tepat guna," tambah wali kota.

Melalui SDM yang handal, kesejahteraan petani juga semakin meningkat dan produksi hasil pertanian juga bertambah.

"Setidaknya, jika selama ini sekali panen cuma menghasilkan 1 ton, dengan bimbingan dan bantuan dari pemerintah, petani mampu menghasilkan 4 sampai 5 ton sekali panen," katanya.

"Pemkot Bontang sudah memberikan banyak bantuan kepada petani di antaranya bibit, pupuk, hingga sarana dan prasarana lainnya. Bahkan, para petani dibantu dan dibina agar mandiri dalam bertani hingga menghasilkan beras untuk kebutuhuan masyarakat di daerah ini," ungkap Adi Darma.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kurung waktu 10 tahun terakhir untuk sektor pertanian di Kota Bontang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Rumah tangga usaha pertanian pada 2014 sebanyak 3.741 rumah tangga atau mengalami kenaikan sebanyak 831 dari tahun sebelumnya (2013) yang hanya berjumlah 2.910 rumah tangga.

Hal tersebut menunjukkan terjadi kenaikan 2,86 persen per tahunnya. Selain itu, peningkatan tersebut juga menunjukkan bahwa mulai meningkatnya warga Bontang yang menjadikan sektor pertanian sebagai mata pencahariannya.

Beberapa subsektor yang menjadi pilihan rumah tangga pertanian, yakni, subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.

"Namun dari beberapa subsektor tersebut yakni, perikanan, hortikultura dan perkebunan adalah tiga subsektor yang memiliki jumlah rumah tangga pertanian terbanyak," ujar Adi Darma.    (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015