Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebuah desa terpencil di perbatasan Provinsi Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan yang sebelumnya gelap gulita saat malam, kini sudah terang benderang setelah mendapat bantuan pengadaan generator set (genset) dari PNPM-MPd.

"Dulu hanya ada beberapa rumah saja yang terang karena memiliki mesin listrik sendiri, itupun paling jam 1 malam sudah padam, tapi sekarang semuanya sudah terang sampai pagi setelah mendapat bantuan genset dari PNPM," ujar Sudimansyah, Ketua RT 7, Desa Muara Langon, Muara Komam, Paser, Kaltim, di Muara Komom, Jumat.

Menurutnya, desa tersebut terdiri dari beberapa RT, sedangkan khusus di RT 6 dan RT 7 merupakan dua RT yang paling minim memiliki penerangan listrik pribadi karena sumber ekonominya termasuk minim ketimbang RT lainnya.

Terkait dengan itu, kemudian melalui rapat desa pada 2013, kepala desa bersama masyarakat sepakat mengusulkan pengadaan genset berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd).

Usulan tersebut kemudian disetujui dan pada 2014 PNPM-MPd menyalurkan anggaran untuk penerangan desa, sehingga kini masyarakat Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, khususnya di RT 6 dan RT 7 sudah memiliki penerangan dan bisa menghidupkan barang-barang elektronik.

Total biaya pemasangan genset hingga instalasi sampai ke rumah warga di dua RT tersebut hanya senilai Rp449,7 juta, terdiri dari dana PNPM-MPd 2014 senilai Rp349,4 juta, dari swadaya masyarakat senilai Rp72,2 juta, dan dari Alokasi Dana Desa (ADD) senilai Rp31,1 juta.

Semenjak adanya bantuan instalasi listrik desa, lanjut dia, desa tersebut bukan hanya lebih ceria saat malam, tetapi juga memiliki perkembangan signifikan dalam waktu relatif cepat.

Dia menggambarkan, dulu di RT 6 hanya berpenduduk 30 kepala keluarga (KK) dan di RT 7 hanya bependuduk 50 KK berdasarkan data pada Desember 2014.

Kemudian setelah adanya PLTD bantuan PNPM-MPd yang dibangun pada Desember 2014, maka sejak itu pula banyak warga desa lain yang pindah, baik warga dari desa tetangga di Provinsi Kalsel maupun desa di Kaltim sendiri, sehingga khusus di RT 7 saja pada data 13 Maret 2015 sudah memiliki 85 KK.

Untuk ukuran RT yang dari 50 KK menjadi 85 KK dalam waktu kurang dari tiga bulan tersebut merupakan perkembangan yang cukup drastis, apalagi Muara Langon adalah desa yang jauh dari ibu kota kabupaten dan jauh dari ibu kota provinsi.

Desa tersebut berjarak sekitar 350 km dari Kota Samarinda, Ibu Kota Provinsi Kaltim, jika ditarik garis lurus. Untuk menuju desa itu harus melalui jalan trans Kalimantan yang kondisi jalannya tidak bagus karena banyak lubang dan beberapa titik jalan aspal yang rusak.

Menurutnya, keberadaan PLTD tersebut juga bisa menurunkan angka kemiskinan, karena sebelumnya warga yang ingin mendapat penerangan listrik dan menyambung ke genset milik tetangga, harus membayar Rp15 ribu per malam sehingga satu bulan menghabiskan biaya Rp450 ribu.

Kini setelah adanya genset dari PNPM-MPd, warga desa hanya dikenakan biaya Rp80 ribu per bulan. Uang pembayaran tersebut antara lain digunakan untuk membeli solar, membayar honor tenaga operator dan perawatan, dan untuk tabungan membeli genset baru jika kelak genset bantuan itu rusak.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015