Samarinda (ANTARA Kaltim) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim kembali  melatih  sebanyak 30 orang bidan,  Komunikasi Inter Personal  (KIP)  kepada  calon akseptor   penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK).

“Pelatihan  ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan bidan dalam pemasangan kontrasepsi  dan berkomunikasi memberikan  koseling dengan ABPK sebelum melakukan  pemilihan alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan  akseptor,” kata Kepala Latbang  HN.Chasrunsyah mewakili Kepala BKKBN Kaltim, Yenrizal Makmur, usai  membuka pelatihan, selasa (3/3).

Ia mengatakan,  bidan sebagai tenaga terdepan dalam memberikan pelayanan KB untuk itu dituntut  lebih profesional dalam melaksanakan pelayanan kontrasepsi secara bermutu dan berkualitas.

Menurutnya dalam rangka  meningkatkan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi  yakni dengan memberikan informasi yang lengkap, jelas dan benar tentang cara kerja, keuntungan , kerugian dan  kemungkinan terjadinya efek samping serta  komplikasi tentang penggunaan  alat kontrasepsi.

Pemahaman yang mendalam tentang kontrasepsi maupun kesehatan reproduksi harus dikuasai oleh para  bidan di rumah sakit, Puskesmas dan klinik sehingga calon akseptor benar-benar memahami , dan pada akhirnya  mereka mendapat kepuasan  terhadap  pelayanan yang diberikan.

“Dengan Penjelasan yang lengkap akhirnya  calon akseptor memiliki kemantapan dalam memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisinya,” kata Chasrunsyah.

Dikatakannya bahwa di Provinsi Kaltim terdapat 475 klinik KB baik pemerintah maupun swasta yang siap melayani KB yang berkualitas,  dimana calon akseptor bisa melakukan konseling  sebelum  menentukan alat kontrasepsi.

Chasrunsyah menambahkan jika sejumlah bidan  sudah mendapatkan pelatihan  KIP dengan  ABPK maka diharapkan dapat menurunkan tingkat drop out serta meningkatkan pelayanan terhadap unmetneed (calon akseptor yang belum sempat terlayani).

“Masih tingginya angka unmeetneed di Kaltim  terutama mereka yang berada di pedalaman dan  perbatasan karena jarak dan letak geografis yang sulit dijangkau baik melalui jalur darat maupun sungai,” katanya.

Sementara itu menurut panita  penyeleanggara, Nusantara  SE  bahwa  pelatihan KIP/konseling ABPK di ikuti sebanyak 30 orang bidan yang berasal dari kabupaten dan kota se Provinsi Kaltim dan  Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)

Adapun peserta berasal dari kota Samarinda,  Kabupaten Kukar  masing-masing  4 orang, sedangkan Kabupaten PPU, Kutim, Paser, Kota Balikpapan masing-masing 3 orang. Selanjutnya Kabupaten Kubar,  Berau, Bulungan  dan Kota Bontang  serta Tarakan masing-masing 2 orang.(*)
 
 

Pewarta: Rachmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015