Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan melakukan koordinasi dengan Perum Bulog untuk membahas kenaikan harga beras yang terjadi beberapa waktu terakhir berikut langkah penanganannya.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim HM Sa`bani ketika dihubungi dari Balikpapan, Minggu, mengemukakan koordinasi itu juga akan melibatkan pemerintah kabupaten dan kota serta instansi terkait lainnya.

"Di tingkat tim pengendali inflasi daerah, memang kita komunikasikan juga kalau untuk beras nanti adalah langkah-langkah Bulog melakukan operasi pasar, juga percepatan penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) sesuai dengan jadwal. Dengan demikian, kita harapkan harga beras dapat kembali normal seperti sebelumnya," katanya.

Menurut ia, Bulog bertugas sebagai penyangga, sehingga kalau panen hasil melimpah harga petani bagus, mereka tidak perlu melakukan operasi pasar, tetapi kalau harga petani mereka harus menyerapnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan yang diterima, ia mengatakan stok beras untuk Kaltim masih mencukupi, bahkan Bulog siap untuk menyalurkan ke pasar kalau memang sudah sangat diperlukan.

"Jadi, adanya lonjakan kenaikan harga beras, bukan berarti stok beras kurang, tetapi itu dikarenakan mekanisme pasar. Dalam mekanisme pasar yang murni begitu bisa saja pelaku pasar ada yang nakal, ada pula yang tidak, dan inilah yang menyebabkan gejolak kenaikan harga, bukan saja untuk beras tetapi juga komoditi lainnya," tambahnya.

Sa`bani menambahkan laporan yang diterima menyebutkan di Kabupaten Berau harga beras masih tetap normal, begitu juga di Kabupaten Kutai Kartanegara beras masih surplus.

"Pada Maret ini juga akan dilakukan panen raya secara nasional, jadi kalau panen sudah normal bisa saja harga beras akan kembali turun. Yang diharapkan adalah panen itu jangan sampai menjatuhkan harga gabah dari petani," katanya.

Pihaknya berharap kenaikan harga beras tidak berkepanjangan dan secepatnya bisa normal kembali.

Sejumlah program dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim untuk meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian, termasuk program peningkatan kesejahteraan petani harus terus didukung dan dikawal, karena program tersebut merupakan program prorakyat dan selaras dengan Visi Kaltim Maju 2018.

"Kita harus aktif turun ke lapangan agar segala permasalahan yang ada dapat terinventarisasi dan segera ditindaklanjuti melalui solusi yang tepat. Pembangunan jaringan irigasi, jalan usaha tani ataupun distribusi pupuk dan benih harus terlaksana dengan baik, sehingga petani akan semakin bersemangat," ujar Sa`bani. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015