Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Banjir setinggi lebih satu meter melanda kawasan Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Camat Muara Kaman Izhar Noor, dihubungi dari Samarinda, Kamis sore, mengatakan, banjir dengan ketinggian satu hingga hampair dua meter yang melanda kawasan itu sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
"Genangan air yang melanda sebagian wilayah Kecamatan Muara Kaman sudah berlangsung sejak sebulan terakhir," ungkap Izhar Noor.
Genangan air terparah kata Izhar Noor berlangsung di kawasan Muara Kaman Ulu dan Muara Kaman Ilir.
Akibat genanan air yang melanda kawasan itu lanjut Izhar Noor, aktivitas belajar mengajar di dua sekolah terganggu.
Pihak sekolah salah satunya SD 003 tambah Izah Noor, terpaksa meliburkan murid kelas 1 dan 2 untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan.
"Murid kelas 1 dan 2 di dua sekolah di kawasan yang tergenang air tersebut terpaksa diliburkan karena khawatir terjadi sesuatu terhadap murid-murid tersebut akibat genangan air cukup dalam. Aktivitas belajar mengajar untuk murid kelas 1 dan 2 itu dihentikan sementara sejak dua minggu lalu, namun proses belajar mengajar di sekolah yang tergenang secara umum tetap berjalan," kata Izhar Noor.
Genangan air yang berlangsung di kawasan Muara Kaman Ilir dan Muara Kaman Ulu tambah dia, juga menyebabkan 30 Kepala Keluarga terpaksa mengungsi.
Walaupun masih tergenang kata Izhar Noor, namun banjir yang melanda sebagian kawasan Kecamatan Muara Kaman, mulai berangsur surut.
"Saat ini sudah mulai surut dan kami berharap genangan air tersebut bisa segera surut sehingga aktivitas sekolah dan masyarakat bisa kembali normal. Sejauh ini, belum ada laporan warga yang terkena penyakit sebagai dampak banjir tersebut," ujar Izhar Noor.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk BPBD dan sejumlah instansi tambah dia, telah menyalurkan bantuan, khususnya mi instan kepada warga korban banjir di Muara Kaman.
"Posko Penanggulangan banjir sudah disiapkan dan bantuan kepada warga korban banjir dari Pemkab Kutai Kartanegara juga sudah disalurkan," ungkap Izhar Noor(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Camat Muara Kaman Izhar Noor, dihubungi dari Samarinda, Kamis sore, mengatakan, banjir dengan ketinggian satu hingga hampair dua meter yang melanda kawasan itu sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
"Genangan air yang melanda sebagian wilayah Kecamatan Muara Kaman sudah berlangsung sejak sebulan terakhir," ungkap Izhar Noor.
Genangan air terparah kata Izhar Noor berlangsung di kawasan Muara Kaman Ulu dan Muara Kaman Ilir.
Akibat genanan air yang melanda kawasan itu lanjut Izhar Noor, aktivitas belajar mengajar di dua sekolah terganggu.
Pihak sekolah salah satunya SD 003 tambah Izah Noor, terpaksa meliburkan murid kelas 1 dan 2 untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan.
"Murid kelas 1 dan 2 di dua sekolah di kawasan yang tergenang air tersebut terpaksa diliburkan karena khawatir terjadi sesuatu terhadap murid-murid tersebut akibat genangan air cukup dalam. Aktivitas belajar mengajar untuk murid kelas 1 dan 2 itu dihentikan sementara sejak dua minggu lalu, namun proses belajar mengajar di sekolah yang tergenang secara umum tetap berjalan," kata Izhar Noor.
Genangan air yang berlangsung di kawasan Muara Kaman Ilir dan Muara Kaman Ulu tambah dia, juga menyebabkan 30 Kepala Keluarga terpaksa mengungsi.
Walaupun masih tergenang kata Izhar Noor, namun banjir yang melanda sebagian kawasan Kecamatan Muara Kaman, mulai berangsur surut.
"Saat ini sudah mulai surut dan kami berharap genangan air tersebut bisa segera surut sehingga aktivitas sekolah dan masyarakat bisa kembali normal. Sejauh ini, belum ada laporan warga yang terkena penyakit sebagai dampak banjir tersebut," ujar Izhar Noor.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk BPBD dan sejumlah instansi tambah dia, telah menyalurkan bantuan, khususnya mi instan kepada warga korban banjir di Muara Kaman.
"Posko Penanggulangan banjir sudah disiapkan dan bantuan kepada warga korban banjir dari Pemkab Kutai Kartanegara juga sudah disalurkan," ungkap Izhar Noor(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015