Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Wakil Gubernur Kalimantan Timur HM Mukmin Faisyal HP mengimbau para politisi perempuan di daerah meningkatkan wawasan, kemampuan dan kualitas diri agar mampu bersaing dengan politisi pria demi kontribusi terbaik bagi pembangunan daerah.

"Peningkatan kualitas yang dimaksud meliputi kemampuan wawasan dan keberanian untuk tampil di muka umum," kata Mukmin di Balikpapan, Senin.

Hingga saat ini belum banyak pemimpin dan politisi perempuan yang mampu dilahirkan dari daerah Kaltim, maka perlu pembenahan secara khusus dan konsisten untuk perbaikan tersebut.

Namun pada akhirnya, semua kembali berpulang kepada motivasi dari para politisi perempuan, katanya.

"Harus ada pembenahan dari kader-kader politisi perempuan itu sendiri. Persoalannya, kadang mereka disuruh kampanye, tetapi tidak berani. Disuruh tampil di depan publik juga belum berani. Padahal itu bisa jadi momentum untuk menunjukkan jati diri mereka dengan baik sebagai seorang politisi," kata Mukmin.

Peningkatan wawasan dan kemampuan diri tersebut lanjut Mukmin sangat mungkin dilakukan dengan program-program pendidikan, sebagaimana dilakukan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, katanya.

"Program pendidikan politik semacam ini akan sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan berbagi pengalaman diantara sesama politisi perempuan," kata Mukmin.

Wagub mengharapkan para politisi perempuan memperbanyak waktu belajar dan memperluas jaringan, serta lebih aktif berpartisipasi dalam berbagai aktifitas partai dan sosial, sehingga melahirkan politisi-politisi perempuan masa depan yang lebih andal dan berkualitas.

Mukmin juga menyebutkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015," penduduk Kaltim berjumlah 4.068.600 jiwa. Terbagi atas laki-laki 2.138.100 jiwa dan perempuan 1.930.500 jiwa atau 52,55 persen berbanding 47,45 persen.

Jumlah ini menunjukkan potensi perempuan yang sangat besar untuk berpartipasi dalam dunia politik.

Amanat UUD 1945 dan UU No.8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif pun telah mengamanatkan keterwakilan 30 persen perempuan untuk calon anggota lembaga legislatif. Namun sangat disayangkan, potensi besar tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Baik keterwakilan perempuan di DPD, DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

"Hal ini terjadi, satu diantaranya disebabkan oleh kesadaran politik kaum perempuan di Kaltim yang masih belum menggembirakan. Sebagai contoh, di DPRD Kaltim untuk periode ini dari 55 kursi dewan, hanya lima kursi untuk politisi perempuan atau hanya sekitar sembilan persen," kata Mukmin. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015