Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kota Bontang, menghimbau warga untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue atau penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk "aedes aegypti".

Kepala Dinas Kesehatan Bontang dr Indriati di Bontang, Jumat, mengatakan sejak pertengahan Desember 2014 hingga Januari 2015, tercatat 11 orang yang dirawat di RSUD Kota Bontang akibat menderita DBD.

Menurut ia, Kota Bontang masuk kategori endemik DBD, sehingga warga harus meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan pola hidup sehat.

Dinas Kesehatan Bontang juga terus melakukan sosialisasi gerakan 3M (menutup, menguras dan menimbun) untuk menimalisasi wabah nyamuk "aedes aegypti" tersebut.

"Sosialisasi ke masyarakat adalah hal yang paling efektif untuk menghindari dampak penyakit ini, minimal dengan penerapan program nasional yakni gerakan 3M," ujar Indriati.

Selain memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kondisi lingkungan, seperti membersihkan parit dari genangan air, lanjut Indriati, "fogging" atau pengasapan menjadi langkah yang paling ampuh untuk memberantas nyamuk "aedes aegypti".

"Pengasapan atau `fogging` masih dianggap sebagai langkah ampuh memusnahkan sarang nyamuk penyebab DBD tersebut," ujarnya.

"Namun, jika gerakan 3M terus digalakkan, tentunya dapat menimalisasi penyebaran penyakit demam berdarah, namun hal itu juga berpulang pada kesadaran masyarakat," ujar Indriati.    (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015