Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Ratusan Kepala Keluarga (KK) warga korban banjir meluapnya sungai di desa Sangatta Selatan dan desa Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur belum mendapatkan bantuan sembako.

Kepala Desa Sangatta Selatan, M. Jaing dihubungi, Rabu mengatakan, ratusan kepala keluarga di lima dusun dengan tujuh rukun tetangga (RT) belum mendapatkan batuan sembako padahal sangat dibutuhkan.

"Khusus dusun pinang raya banyak warga yang harusnya dievakuasi, tapi mereka menolak padahal air sudah masuk rumahnya," kata Kades M.Jaing.

Menurut Kades Jaing, dari data sementara kondisi banjir di wilayah kecamatan Sangatta Selatan terutama Desa Sangatta, Sangatta Selatan yang meliputi Dusun Gunung Teknik RT 02, RT 03, RT 05. Seratus persen rumah warga di Gunung Teknik terendam meski masih dalam kondisi aman.

Kemudian dusun gunung karet RT 05 dan RT 10 hanya beberapa rumah saja. Sedangkan dusun danau raya RT 02 dan dusun Pinang Raya dan Masabang mencapai 90 persen.

"Kami sudah menyiapkan lokasi evakuasi dan dapur umum jika keadaan berubah. Yakni kantor desa Sangatta Selatan, lapangan bengkel jantung dan halaman masjid Nurul Taqwa," kata.

Ditambahkan Kades, bahwa kondisi banjir sungai Sangatta hingga saat ini masih dalam kondisi aman meskipun di beberapa titik banyak rumah warga terendam dan butuh bantuan sembako.

Banyak warga sangat butuh bantuan sembako, tapi menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim belum saatnya diberikan bantuan sembako.

Bahkan kata Kades M. Jaing, kebutuhan warga telah disampaikannya saat wakil bupati Ardiansyah Sulaiman meninjau langsung kondisi banjir di Sangatta Selatan dan Singa Geweh, Rabu pagi.

"Pak Wakil bupati juga nanya ke BPBD bantuan sembako. Tapi pihak BPBD belum memberikan bantuan kalau tidak ada evakuasi dan dapur umum," jelasnya.

Kades mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baru bisa memberikan bantuan sembako kepada korban jika sudah terjadi evakuasi dan ada dapur umum.

"Kalau tidak ada evakuasi korban dan dapur umum belum ada, maka BPBD belum memberikan bantuan sembako," kata Kades menirukan pernyataan BPBD Kutim.

Kami juga berharap agar banjir surut, mudah-mudahan juga tidak terjadi hujan deras di hulu. Kalau terjadi hujan di hulu maka banjir akan naik lagi.

Selain Sangatta Selatan, di Desa Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan banjir telah merendam puluhan rumah warga di empat dusun wilayah itu.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Sangatta Selatan, yakni dusun pantai dengan lima RT rumah warga terendam.

Kemudian dusun syampai lima RT yakni RT 07,08,09, 24 mencapai 50 persen terendam serta dusun sendawar 100 persen rumah warga terendam.

Aparat desa setempat telah menyiapkan lokasi evakuasi dan dapur umum di dua titik, yakni Yayasan Singa Geweh dan jembatan kampung kajang.

Anto salah satu warga RT 05 dusun Sendawar desa Sangatta Selatan, meminta bantuan sembako untuk warga sekitar.

"Kalau rumah saya dua jari lagi air masuk lantai, tapi tetangga yang rumahnya rendah sudah masuk tidak bisa masak," katanya

Menurut Anto, kondisi air di daerahnya masuk naik, bahkan di jalan-jalan sekitar ketinggian air mencapai hingga dada orang dewasa.

"Tolonglah bantu kami sembako. Kasihan banyak warga butuh bantuan, tapi sampai sekarang belum ada," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015