Kukar (ANTARA Kaltim) -  Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rita Widyasari, meresmikan pencanangan pembangunan irigasi tersier di areal persawahan Desa Bangun Rejo, Tenggarong Seberang, Senin.

"Upaya pengembangan pertanian dalam arti luas merupakan salah satu visi dan misi Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja), sehingga pemerintah mendukung sepenuhnya upaya pembangunan pertanian dalam arti luas tersebut," ungkap Rita Widyasari.

Ia mengaku bangga karena Kabupaten Kutai Kartanegara surplus beras dan masih menjadi penyumbang beras nomor satu untuk Kaltim.

"Berarti, misi saya itu bisa berjalan dan membuahkan hasil. Terlihat dari produk pertanian Kutai Kartanegara yang memenuhi 40 persen beras untuk Kaltim," kata Rita Widyasari.

Hal tersebut, menurut Rita Widyasari, menunjukkan bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara bukan hanya lumbung batu bara, tetapi juga lumbung padi terbesar di Kaltim.

"Selama ini, Kutai Kartanegara hanya dikenal sebagai lumbung batu bara, tetapi nyatanya juga merupakan lumbung padi terbesar di Kaltim. Saya bangga kepada petani, dan berharap agar terus mempertahankan profesinya," ujar Rita Widyasari.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kutai Kartanegara Sumarlan, mengatakan, pencanangan pembangunan irigasi tersier itu untuk mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai di daerah itu merupakan kerjasama Kementerian Pertanian, Kodim 0906 Tenggarong serta pemerintah setempat.

"Dana dari pusat untuk perbaikan irigasi ini langsung masuk ke rekening kelompok tani. Jadi, Pemkab Kutai Kartanegara hanya mengawal dibantu rekan-rekan TNI untuk melaksanakannya," ungkap Sumarlan.

Kegiatan tersebut menurut Sumarlan, sangat tepat digulirkan untuk Kutai Kartanegara karena salah satu kendala pertanian di daerah itu adalah air akibat belum normalnya saluran pembuangan air menuju Sungai Mahakam, sehingga terdapat lahan sawah yang belum bisa dikelola.

"Sehingga, dengan perbaikan irigasi tersebut, diharapkan dapat membantu petani mengendalikan volume air di lahan mereka," katanya.

Sementara Kepala Dinas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim, mengatakan, tahun ini (2015) Provinsi Kaltim mendapat dapat jatah APBN untuk perbaikan irigasi tersier 14.500 hektare.

Tapi menurutnya, banyak kabupaten/kota yang belum siap memanfaatkan kegiatan tersebut sehingga Kabupaten Kutai Kartanegara bisa manfaatkan lebih banyak.

"Sebagai penyumbang beras terbesar untuk Kaltim, kami mendukung Kutai Kartanegara salah satunya dengan kegiatan ini, bukan hanya untuk padi tetapi jagung dan kedelai juga," kata Ibrahim.

Sedangkan Komandan Kodim 0906 Teggarong Letkol Inf Frits Wilem Rizard Pelamonia, mengungkapkan, keterlibatan anggotanya dalam pertanian di Kutai Karanegara merupakan amanat Presiden yang harus dilaksanakan.

"Kami diminta mendukung swasembada beras, makanya kami siap membantu petani," kata Frits Wilem Rizard Pelamonia.

Kodim 0906 Tenggarong, lanjut Frits Wilem Rizard Pelamonia, hanya membantu dan mengawal agar kegiatan pembangunan pertanian berjalan lancar, misalnya mengawal pupuk agar sampai ke petani.

"Jika petani kurang tenaga, jangan ragu-ragu minta bantuan kepada Danramil setempat, karena kami punya brigade tanam yang siap turun," ungkap Frits Wilem Rizard Pelamonia. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015