Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Musisi jazz senior Idang Rasjidi yang telah berusia 56 tahun, saat tampil di Balikpapan, Kamis (15/1), berjanji membuat satu lagu bertema Pulau Maratua.

"Saya janji, berkolaborasi dengan Pak Ridho," kata Idang ceria dari panggung yang disediakan untuknya di Mahakam Ballroom Swissbell Hotel, di Balikpapan, Kamis.

Lagu itu akan ditampilkan dalam ajang musik Maratua Jazz pada September mendatang.

Maratua adalah sebuah pulau di ujung utara perairan Selat Makassar dan Laut Sulawesi. Pulau Maratua adalah salah satu dari pulau terluar Republik Indonesia. Pulau ini juga menjadi daerah tujuan wisata karena pantainya yang indah dan dunia bawah lautnya yang sangat kaya.

Sebelum Idang tampil, di panggung yang sama Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) bersama dengan Chevron Indonesia Company memulai program MESSI (Maratua Ecotourism for Sustainable Small Island, program pembangunan pariwisata berbasis lingkungan yang berkelanjutan).

Pak Ridho yang dimaksud Idang adalah Ridho Batubara, Direktur Pengembangan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Perikanan dan Kelautan.

Ridho datang untuk menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan MESSI tersebut.

Idang Rasjidi (piano) tampil bersama Shadu Rasjidi (bass), Shaku Rasjidi (drum), Iwan Wiradz (perkusi) dan penyanyi Matthew Sayers.

Idang membuka penampilannya dengan membawakan lagu rakyat Banjar, Ampar-Ampar Pisang. Lagu sederhana yang berirama ceria itu pun menjadi riuh dan meriah oleh kuartet ini.

Para penonton, hadirin dari Chevron, Kehati, Balikpapan Jazz Lovers, dan jurnalis memberi tepuk tangan meriah. Sebagian yang hafal lirik lagu tersebut menyanyikannya dengan penuh semangat.

"Ketika saya masih kecil, Bang Idang ini sudah terkenal," kata Ridho Batubara. Idang Rasyidi sudah tampil di televisi sejak tahun 1970-an.

Semua personel, termasuk Idang sendiri, berkesempatan menampilkan permainan solo instrumen masing-masing.

Idang juga menggabungkan penampilan musiknya dengan bercerita. Ia menyapa hadirin dan menuturkan sejumlah lelucon.

"Apa warna sepatu favorit Stevie Wonder, putih atau hitam," tanya Idang kepada hadirin. Stevie Wonder adalah penyanyi dan musisi, pemain keyboard asal Amerika Serikat. Satu lagunya berjudul I Just Called To Say I Love You menjadi terkenal sepanjang masa setelah dirilis tahun 1984.

"Putih," jawab seseorang. "Hitam," jawab yang lain.

Idang lalu menjawab sendiri teka-tekinya. "Yang benar itu Stevie Wonder tidak peduli warna sepatunya," kata Idang seraya tertawa.

Hadirin juga tertawa dan bertepuk tangan. Stevie Wonder memang mengalami kebutaan sejak kecil.

Lalu sebuah nomor jaz yang menurut dia akan sangat indah bila dibawakan dan dinikmati sore-sore di tepi pantai di Maratua.

Idang dan penyayi dari Papua Matthew Sayer juga membawakan Bento, lagu milik penyanyi folksong Iwan Fals yang sangat populer.

Pada akhir pertunjukan singkat tersebut, apa dan bagaimana lagu Maratua itu nantinya sudah tercipta. Idang yang turun dan mendekati para penonton serta berinteraksi dengan mereka mendapat ide spontan.

Bagian akhir lagu itu akan berupa koor serentak menyebutkan "maratua..." dalam irama yang ceria.

"Jadi, jaz itu menyenangkan," kata Idang seraya tersenyum lebar dan menyalami para hadirin.    (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015