Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai Maret mendatang akan menempatkan 25 fasilitator di 25 pulau terluar Republik Indonesia.
"Di pulau-pulau yang berpenghuni, tentu saja," kata Direktur Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil (PPK) Ridho Batubara di Balikpapan, Kamis (15/1).
Keberadaan para fasilitator ini mirip penyuluh pertanian lapangan (PPL) di desa yang warganya petani, atau bisa juga disebut community organizer (CO) sebagaimana biasa disebut di dunia lembaga swadaya masyarakat.
"Tugas mereka mendampingi masyarakat. Kami harapkan bisa menjadi pendorong kemajuan di pulau tersebut," jelas Direktur Ridho.
Tugas pendampingan itu seperti dicontohkan Ridho, antara lain bagaimana membuat lembaga atau sistem untuk memelihara fasilitas yang sudah dimiliki di pulau tersebut.
Beberapa pulau, seperti Pulau Maratua di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, sudah memiliki pembangkit listrik tenaga surya. Disebabkan tidak ada yang mengajarkan bagaimana memelihara perangkat pembangkit tersebut, ketika rusak, maka seluruh masyarakat kehilangan manfaatnya.
Untuk hal-hal seperti itu fasilitator bisa menggalang pertemuan dengan semua pihak di masyarakat yang didampinginya. Mendorong kesepakatan ada iuran listrik, misalnya. Sehingga ada dana untuk menggaji teknisi, ada dana untuk beli batere baru. Juga membuat kesepakatan bagaimana agar iuran itu disiplin dibayar semuanya.
Para fasilitator akan bertugas selama 10 bulan dari Maret hingga Desember 2015. Sementara honor mereka Rp10 juta per bulan. Mereka direkrut dari kampus-kampus antara lain Universitas Hasanuddin, Makassar, Universitas Sam Ratulangi, Manado, dan Universitas Cendrawasih, Papua.
Semua sarjana `fresh graduate`, yang baru lulus S1, lanjut Ridho. Honor yang mencapai Rp10 juta per bulan diharapkan bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan gerak fasilitator dan bekerja sungguh-sungguh di lokasinya ditempatkan.
Indonesia memiliki 92 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan wilayah negara lain ataupun dengan perairan internasional.
Sebanyak 31 dari pulau-pulau tersebut berpenghuni.
Di Kalimantan Timur, Pulau Maratua di gugus Kepulauan Derawan di perairan Selat Makassar-Laut Sulawesi adalah pulau terluar Indonesia di bagian tengah-utara. Pulau itu berpenduduk 3.500 orang dan saat ini menjadi satu daerah tujuan wisata menyelam yang paling diminati di dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Di pulau-pulau yang berpenghuni, tentu saja," kata Direktur Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil (PPK) Ridho Batubara di Balikpapan, Kamis (15/1).
Keberadaan para fasilitator ini mirip penyuluh pertanian lapangan (PPL) di desa yang warganya petani, atau bisa juga disebut community organizer (CO) sebagaimana biasa disebut di dunia lembaga swadaya masyarakat.
"Tugas mereka mendampingi masyarakat. Kami harapkan bisa menjadi pendorong kemajuan di pulau tersebut," jelas Direktur Ridho.
Tugas pendampingan itu seperti dicontohkan Ridho, antara lain bagaimana membuat lembaga atau sistem untuk memelihara fasilitas yang sudah dimiliki di pulau tersebut.
Beberapa pulau, seperti Pulau Maratua di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, sudah memiliki pembangkit listrik tenaga surya. Disebabkan tidak ada yang mengajarkan bagaimana memelihara perangkat pembangkit tersebut, ketika rusak, maka seluruh masyarakat kehilangan manfaatnya.
Untuk hal-hal seperti itu fasilitator bisa menggalang pertemuan dengan semua pihak di masyarakat yang didampinginya. Mendorong kesepakatan ada iuran listrik, misalnya. Sehingga ada dana untuk menggaji teknisi, ada dana untuk beli batere baru. Juga membuat kesepakatan bagaimana agar iuran itu disiplin dibayar semuanya.
Para fasilitator akan bertugas selama 10 bulan dari Maret hingga Desember 2015. Sementara honor mereka Rp10 juta per bulan. Mereka direkrut dari kampus-kampus antara lain Universitas Hasanuddin, Makassar, Universitas Sam Ratulangi, Manado, dan Universitas Cendrawasih, Papua.
Semua sarjana `fresh graduate`, yang baru lulus S1, lanjut Ridho. Honor yang mencapai Rp10 juta per bulan diharapkan bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan gerak fasilitator dan bekerja sungguh-sungguh di lokasinya ditempatkan.
Indonesia memiliki 92 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan wilayah negara lain ataupun dengan perairan internasional.
Sebanyak 31 dari pulau-pulau tersebut berpenghuni.
Di Kalimantan Timur, Pulau Maratua di gugus Kepulauan Derawan di perairan Selat Makassar-Laut Sulawesi adalah pulau terluar Indonesia di bagian tengah-utara. Pulau itu berpenduduk 3.500 orang dan saat ini menjadi satu daerah tujuan wisata menyelam yang paling diminati di dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015