Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Kutai Kartanegara, akan membangun dua rumah sakit, yakni di Kecamatan Muara Badak dan Kecamatan Kembang Janggut, pada 2016.

"Ini memang rencana lama saya yang sebenarnya akan dimulai pada 2014 tetapi karena dana belum ada, sehingga pembangunannya baru bisa terlaksana pada 2016. DED (Detail Engineering Design) diproses pada 2015," ungkap Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Rabu.

Sebelumnya, Rita Widyasari menerima tim studi kelayakan Rumah Sakit Muara Badak dan Kembang Janggut dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di rumah jabatan Bupati Kutai Kartanegara, Selasa (16/12).

Rumah Sakit Muara Badak nantinya akan melayani masyarakat yang ada wilayah itu hingga ke Marangkayu.

Sementara, Rumah Sakit Kembang Janggut, bisa mencakup pelayanan masyarakat yang berada di wilayah paling hulu Kabupaten Kutai Kartanegara yakni Kecamatan Tabang dan Kenohan.

Keberadaan dua rumah sakit itu kata Rita Widyasari sangat dibutuhkan masyarakat, karena dua kecamatan tersebut letaknya jauh dari ibu kota kabupaten.

"Misalnya, jika warga Muara Badak dan Marang Kayu yang dirujuk ke rumah sakit maka nantinya tidak perlu ke Samarinda atau Bontang. Begitupula jika ada RS di Kembang Janggut, maka termasuk masyarakat kecamatan lainnya yang berada di wilayah paling hulu yaitu Tabang dan Kenohan yang harus dirawat di rumah sakit bisa segera terlayani," katanya.

"Tidak sedikit saya mendengar cerita warga hulu yang harus berjuang memakai perahu untuk sampai ke rumah sakit sehingga harus ada rumah sakit di Kecamatan Muara Badak untuk melayani masyarakat di pesisir dan Kembang Janggut untuk melayani warga di wilayah hulu," ungkap Rita Widyasari.

Sementara, salah seorang tim Feasibility Study dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Bambang Wispriyono, menyampaikan, keberadaan dua rumah sakit tersebut sudah didambakan masyarakat sekitar.

Hal tersebut kata Bambang Wispriyono karena adanya kebutuhan pelayanan rujukan masyarakat, keinginan menurunkan angka kematian ibu dan balita, meningkatnya kebutuhan pelayanan rawat inap, pelayanan poliklinik spesialis dan gawat darurat, termasuk kebutuhan akan tindakan operasi, obstetri dan ginekologi.

"Tentunya, masyarakat sekitar ingin pelayanan kesehatan yang lebih baik dan mudah dijangkau," ujar Bambang Wispriyono.

Selain rencana pembangunan dua rumah sakit tersebut, tim juga memaparkan "Master Plan" Rumah Sakit Dayaku Raja Kota Bangun yang akan ditingkatkan dan dikembangkan dalam hal pelayanan, sumberdaya manusia, bangunan serta prasarananya.    (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014