Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Jumlah populasi kelinci yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim mencapai 11.310 ekor, ini menggambarkan bahwa daging kelinci juga diminati sejumlah warga meskipun belum popular di masyarakat.

"Peternakan kelinci belum dikembangkan di semua daerah, dari 15 kabupaten dan kota di Kaltim dan Kaltara, baru ada tujuh daerah yang memiliki peternakan kelinci skala kecil," ujar Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.

Populasi kelinci terbanyak berada di Kota Samarinda dengan jumlah 7.001 ekor, kemudian di Berau dengan jumlah 1.383 ekor, disusul populasi di Kota Tarakan sebanyak 932 ekor, di Bulungan 900 ekor, dan di Bontang sebanyak 530 ekor.

Berternak kelinci memiliki potensi untuk menambah kecukupan kekurangan daging bagi warga Kaltim, apalagi untuk memelihara kelinci tidak harus memiliki lahan luas, cukup memanfaatkan pekarangan yang ada, kemudian peternak sudah mampu mencukupi kebutuhan daging, paling tidak untuk keluarga sendiri.

Sedangkan jika ingin diternakkan untuk tujuan komersial, maka perlu dicarikan lahan khusus dan pemeliharaannya juga harus dilakukan serius dan profesional.

Kelinci merupakan jenis hewan yang mudah berkembangbiak. Dalam satu tahun, seekor induk bisa melahirkan hingga lima kali dengan jumlah anak 6 hingga 10 ekor setiap melahirkan.

Jangka waktu produksinya juga cukup lama, yakni sejak usia 6 bulan hingga 3 tahun. Perawatan hewan berbulu lembut ini juga sangat mudah. Apalagi daging kelinci memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Populasi kelinci yang masih sedikit hingga kini, membuat daging kelinci tergolong sukar ditemukan. Guna memenuhi permintaan msayarakat terhadap daging kelinci, saat ini di Samarinda telah ada beberapa warung makan yang menyediakan daging kelinci.

Di Samarinda, harga daging kelinci berkisar antara Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram dalam kondisi hidup, sedangkan jumlah peminatnya memang tergolong belum banyak, tetapi ada beberapa pemburu daging kelinci yang kadang kesulitan menemukan daging kelinci.

Saat ini, tingkat konsumsi daging kelinci di Kaltim rata-rata mencapai 1 ton per tahun dengan tingkat konsumsi tertinggi berada di Samarinda yang mencapai 0,7 ton, kemudian warga Tarakan Bulungan, dan Berau rata-rata mengkonsumsi daging kelinci 0,1 ton per tahun.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014