Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menyusun langkah untuk meningkatkan produksi perikanan tambak air tawar dan payau di daerah yang dikenal Benuo Taka itu.
Peningkatan produksi perikanan tambak air tawar dan payau dilakukan, kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara Rozihan Asward di Penajam, Selasa, untuk meningkatkan ketersediaan dan ketahanan pangan.
"Produksi ikan harus dapat penuhi kebutuhan masyarakat, serta ditargetkan dapat penuhi kebutuhan ikan ibu kota baru Indonesia," tambahnya.
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain, memberikan bantuan berupa benih dan pakan ikan, serta mesin produksi pakan ikan kepada kelompok budi daya ikan air tawar dan payau (campuran air tawar dan air laut).
Kabupaten Penajam Paser Utara juga memberikan pelatihan kepada kelompok budi daya ikan dan masyarakat agar dapat melakukan budi daya ikan air tawar dan payau.
Pelatihan yang diberikan mengenai budi daya ikan dan udang, jelas dia, agar masyarakat mendapatkan pengetahuan menyangkut pengolahan lahan dan tata cara pemeliharaan udang dan ikan.
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki ribuan hektare tambak air payau yang tersebar di kelurahan dan desa, dan yang paling luas ada di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu.
Kabupaten Penajam Paser Utara kuta memiliki kampung budi daya ikan air tawar di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, sekitar 500 kepala keluarga (KK) rata-rata memiliki dua kolam ikan.
Pemerintah kabupaten juga menjalin kerja sama dengan Universitas Mulawarman (Ummul) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, menurut dia, untuk meningkatkan produksi perikanan tambak air tawar dan payau tersebut.
Kerja sama dengan Unmul untuk memaksimalkan potensi perikanan tambak dengan melakukan kajian menyangkut kondisi tambak dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) budi daya ikan tambak air tawar dan payau.
Produksi ikan budi daya pada 2023 mencapai sekitar 10.000 ton, ditargetkan produksi ikan air tawar bertambah pada 2024 berkisar 20 persen, dan terus ditingkatkan secara bertahap, demikian Rozihan Asward.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024