Pemerintah desa di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, diminta mengembangkan perpustakaan sebagai upaya untuk menumbuhkan minat baca warga di daerah yang dikenal dengan Benuo Taka itu.
"Kami minta pemerintah desa ikut membantu menumbuhkan minat baca warga dengan mengembangkan perpustakaan di wilayahnya," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Yusuf Basra di Penajam, Jumat.
Sejumlah desa di Kabupaten Penajam Paser Utara telah memiliki perpustakaan, dan harus terus dikembangkan agar setiap desa memiliki perpustakaan sendiri.
"Sebanyak 30 desa diharapkan punya perpustakaan, termasuk 24 kelurahan untuk mendekatkan buku kepada warga," tambahnya.
Saat ini, perpustakaan desa yang memiliki fasilitas yang memadai di Desa Sesulu, Babulu Darat, Binuang dan Desa Sidorejo, dan perpustakaan desa lainnya masih terkendala fasilitas ruangan serta koleksi buku yang belum memadai.
Tujuan pengembangan perpustakaan desa tersebut untuk memajukan literasi kepada masyarakat yang diharapkan memberikan dampak positif bagi warga sekitar.
"Budaya baca harus ditumbuhkan tidak hanya di kalangan pelajar tetapi juga masyarakat umum," katanya.
Dana desa dapat digunakan untuk penguatan budaya literasi desa, ia menimpali lagi, salah satunya melalui pembangunan dan pengelolaan perpustakaan desa.
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Kementerian Desa telah mengeluarkan surat edaran bersama menyangkut gerakan literasi desa, yang bisa menjadi acuan kepala desa untuk mengalokasikan anggaran pengembangan perpustakaan desa melalui dana desa.
Pembangunan desa bukan hanya infrastruktur saja melainkan juga untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia), salah satunya melalui pembangunan perpustakaan desa.
Salah satu cara membangun kualitas SDM dengan menyediakan sumber-sumber pengetahuan, seperti buku untuk mendongkrak pengetahuan warga desa, kata Muhammad Yusuf Basra.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024