Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najib membuka Rapat kerja nasional (Rakernas) ke II tahun 2024 yang digelar di Kota Balikpapan, Senin (18/11).
"Kita bersyukur Rakernas ke II ini bisa digelar meskipun dalam suasana yang serba terbatas, mudahan Rakernas ini bisa memberikan hasil yang maksimal " kata Najib dalam sambutannya.
Najib menyampaikan untuk tema Rakernas ke II di Balikpapan ini mengusung tema 'konsolidasi pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik mengawal asta cita'.
"Tema ini diambil mengingat bahwa perjalanan pengawasan yang dilakukan Ombudsman tahun 2025 telah menghadapi kebijakan-kebijakan baru di bawah kepemerintahan yang baru," ungkapnya.
Maka kata dia Rakernas ini bertujuan untuk memperkokoh konsolidasi dalam tugas pengawasan terutama setelah adanya perubahan penyelenggara negara.
"Di tingkat pusat telah kita ketahui telah berganti Presiden dan wakilnya serta Kabinetnya, dan tidak lama lagi akan menyambut kehadiran para kepala daerah yang baru," ujarnya.
Untuk itu, menurut Najib tentu harus mengkonsolidasikan diri untuk menyambut semua agenda baru yang dibawakan oleh pemimpin yang baru tersebut.
"Tentu kita sebagai lembaga pengawas harus memiliki kekuatan, pemahaman, dan integritas yang terus kita konsolidasikan agar pengawasan yang menjadi tugas utama kita dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Dia menyampaikan, dalam Rakernas ke II ini ada sejumlah hal yang perlu digaris bawah yakni menetapkan kerangka kerja pengawasan khususnya untuk tahun 2025.
"Kemudian kembali mempertegas bagaimana rumusan rencana strategis (renstra) nasional yang disusun untuk tahun 2025-2029," jelasnya.
Dalam hal ini, Najib menekankan untuk memastikan kerangka kerja ini tentu harus melihat kembali kerangka kerja pada Rakernas ke I tahun 2024.
"Saat itu telah menyepakati gambaran kerja untuk renstra tahun 2025-2029 namun saat itu Asta Cita belum ditetapkan," ungkapnya.
Oleh sebab itu, perlu melakukan harmonisasi dengan agenda-agenda yang menjadi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Najib menambahkan, opini pengawasan sedang disusun kerangka kerjanya serta dasar hukum terhadap penyelenggaranya.
Maka dari itu, di dalam Rakernas ke II ini diharapkan pemangku kepentingan secara internal di Ombudsman untuk bisa menyerap semaksimal mungkin informasi atau pengetahuan dalam Rakernas ke II ini.
"Apalagi yang berkenaan dengan program baru kabinet saat ini, dimana Asta Cita membawa kebijakan baru yang tentu pada pengawasan juga ada pendekatan yang baru," ujarnya.
Najib melanjutkan, visi menuju Indonesia emas 2045 adalah menjadi target sasaran yang terus digaungkan sejak pemerintahan sebelumnya.
Maka pemerintah saat ini menempatkan programnya sebagai landasan utama agar capaian Indonesia emas 2045 itu semakin kuat dan semakin mendapat kepercayaan bagi masyarakat.
"Untuk itu, Ombudsman juga memiliki peranan yang penting di dalam menegaskan bagaimana upaya capaian terhadap usaha-usaha negara agar Indonesia emas 2045 bisa terwujud," demikian Najib.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Kita bersyukur Rakernas ke II ini bisa digelar meskipun dalam suasana yang serba terbatas, mudahan Rakernas ini bisa memberikan hasil yang maksimal " kata Najib dalam sambutannya.
Najib menyampaikan untuk tema Rakernas ke II di Balikpapan ini mengusung tema 'konsolidasi pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik mengawal asta cita'.
"Tema ini diambil mengingat bahwa perjalanan pengawasan yang dilakukan Ombudsman tahun 2025 telah menghadapi kebijakan-kebijakan baru di bawah kepemerintahan yang baru," ungkapnya.
Maka kata dia Rakernas ini bertujuan untuk memperkokoh konsolidasi dalam tugas pengawasan terutama setelah adanya perubahan penyelenggara negara.
"Di tingkat pusat telah kita ketahui telah berganti Presiden dan wakilnya serta Kabinetnya, dan tidak lama lagi akan menyambut kehadiran para kepala daerah yang baru," ujarnya.
Untuk itu, menurut Najib tentu harus mengkonsolidasikan diri untuk menyambut semua agenda baru yang dibawakan oleh pemimpin yang baru tersebut.
"Tentu kita sebagai lembaga pengawas harus memiliki kekuatan, pemahaman, dan integritas yang terus kita konsolidasikan agar pengawasan yang menjadi tugas utama kita dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Dia menyampaikan, dalam Rakernas ke II ini ada sejumlah hal yang perlu digaris bawah yakni menetapkan kerangka kerja pengawasan khususnya untuk tahun 2025.
"Kemudian kembali mempertegas bagaimana rumusan rencana strategis (renstra) nasional yang disusun untuk tahun 2025-2029," jelasnya.
Dalam hal ini, Najib menekankan untuk memastikan kerangka kerja ini tentu harus melihat kembali kerangka kerja pada Rakernas ke I tahun 2024.
"Saat itu telah menyepakati gambaran kerja untuk renstra tahun 2025-2029 namun saat itu Asta Cita belum ditetapkan," ungkapnya.
Oleh sebab itu, perlu melakukan harmonisasi dengan agenda-agenda yang menjadi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Najib menambahkan, opini pengawasan sedang disusun kerangka kerjanya serta dasar hukum terhadap penyelenggaranya.
Maka dari itu, di dalam Rakernas ke II ini diharapkan pemangku kepentingan secara internal di Ombudsman untuk bisa menyerap semaksimal mungkin informasi atau pengetahuan dalam Rakernas ke II ini.
"Apalagi yang berkenaan dengan program baru kabinet saat ini, dimana Asta Cita membawa kebijakan baru yang tentu pada pengawasan juga ada pendekatan yang baru," ujarnya.
Najib melanjutkan, visi menuju Indonesia emas 2045 adalah menjadi target sasaran yang terus digaungkan sejak pemerintahan sebelumnya.
Maka pemerintah saat ini menempatkan programnya sebagai landasan utama agar capaian Indonesia emas 2045 itu semakin kuat dan semakin mendapat kepercayaan bagi masyarakat.
"Untuk itu, Ombudsman juga memiliki peranan yang penting di dalam menegaskan bagaimana upaya capaian terhadap usaha-usaha negara agar Indonesia emas 2045 bisa terwujud," demikian Najib.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024