Calon Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2 Rudy Mas’ud menegaskan komitmennya untuk membangun spot-spot bagi masyarakat di Kaltim, terutama bagi Generasi Z, untuk menjadi pemuda yang berdaya dengan karya yang membangun.
"Anak-anak kita pecinta olahraga akan terbangun, dan fasilitas sarana-sarana akan ciptakan di Kaltim. Terutama di Balikpapan yang akan kita buat seperti di Bali. Bedanya di Bali itu bayar, tapi di Kaltim nantinya Gratispol," ujar Rudy di Samarinda, Jumat.
Rudy yang berkesempatan hadir dalam acara "Dukung Musisi Lokal: Unreleased Party" yang diusung komunitas Harum Youth Center (HYC), berkomitmen untuk menciptakan sarana-sarana pengembangan kreatifitas anak muda di Kaltim.
Rudy Mas’ud berharap bahwa dengan adanya dukungan dari HYC, potensi musik lokal di Kaltim dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi generasi muda.
"Kami akan terus mendukung pengembangan potensi musik lokal di Kaltim. Anak-anak muda kita harus memiliki ruang untuk mengekspresikan bakat dan minat mereka," ucap Rudy.
Dukungan terhadap pengembangan potensi musik lokal terus digencarkan oleh komunitas Harum Youth Center (HYC). Setelah sukses dengan lomba musik lokal di Teras Samarinda beberapa waktu lalu, kali ini HYC menggelar kegiatan bertajuk "Dukung Musisi Lokal: Unreleased Party".
Founder HYC, Syarah Atthirah Savitri mengatakan bahwa HYC hadir sebagai platform yang didedikasikan untuk mendukung bakat dan minat anak muda dalam mengembangkan talenta musik lokal di Kaltim. "HYC hadir untuk membantu anak muda mengembangkan bakat dan minat mereka, khususnya di bidang musik, tari, dan lainnya. Saat ini, fokus kami adalah di sektor musik," ujar Syarah.
Syarah menambahkan bahwa antusiasme yang terlihat di acara ini membuktikan bahwa potensi musik lokal di Kaltim, khususnya Samarinda, sangat besar.
"Antusias yang kami lihat di acara ini membuktikan bahwa potensi musik lokal di Kaltim, khususnya Samarinda, sangat besar," tambahnya.
Syarah juga mengungkapkan bahwa acara ini digelar pada hari kerja bukan tanpa alasan. Mereka ingin melihat seberapa besar animo masyarakat terhadap musik lokal di hari biasa.
"Kami ingin melihat bagaimana respons masyarakat terhadap musik lokal di hari biasa, bukan hanya di akhir pekan. Ternyata, banyak anak muda yang antusias dan datang untuk menikmati musik lokal di hari Senin," jelas Syarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Anak-anak kita pecinta olahraga akan terbangun, dan fasilitas sarana-sarana akan ciptakan di Kaltim. Terutama di Balikpapan yang akan kita buat seperti di Bali. Bedanya di Bali itu bayar, tapi di Kaltim nantinya Gratispol," ujar Rudy di Samarinda, Jumat.
Rudy yang berkesempatan hadir dalam acara "Dukung Musisi Lokal: Unreleased Party" yang diusung komunitas Harum Youth Center (HYC), berkomitmen untuk menciptakan sarana-sarana pengembangan kreatifitas anak muda di Kaltim.
Rudy Mas’ud berharap bahwa dengan adanya dukungan dari HYC, potensi musik lokal di Kaltim dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi generasi muda.
"Kami akan terus mendukung pengembangan potensi musik lokal di Kaltim. Anak-anak muda kita harus memiliki ruang untuk mengekspresikan bakat dan minat mereka," ucap Rudy.
Dukungan terhadap pengembangan potensi musik lokal terus digencarkan oleh komunitas Harum Youth Center (HYC). Setelah sukses dengan lomba musik lokal di Teras Samarinda beberapa waktu lalu, kali ini HYC menggelar kegiatan bertajuk "Dukung Musisi Lokal: Unreleased Party".
Founder HYC, Syarah Atthirah Savitri mengatakan bahwa HYC hadir sebagai platform yang didedikasikan untuk mendukung bakat dan minat anak muda dalam mengembangkan talenta musik lokal di Kaltim. "HYC hadir untuk membantu anak muda mengembangkan bakat dan minat mereka, khususnya di bidang musik, tari, dan lainnya. Saat ini, fokus kami adalah di sektor musik," ujar Syarah.
Syarah menambahkan bahwa antusiasme yang terlihat di acara ini membuktikan bahwa potensi musik lokal di Kaltim, khususnya Samarinda, sangat besar.
"Antusias yang kami lihat di acara ini membuktikan bahwa potensi musik lokal di Kaltim, khususnya Samarinda, sangat besar," tambahnya.
Syarah juga mengungkapkan bahwa acara ini digelar pada hari kerja bukan tanpa alasan. Mereka ingin melihat seberapa besar animo masyarakat terhadap musik lokal di hari biasa.
"Kami ingin melihat bagaimana respons masyarakat terhadap musik lokal di hari biasa, bukan hanya di akhir pekan. Ternyata, banyak anak muda yang antusias dan datang untuk menikmati musik lokal di hari Senin," jelas Syarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024