Sekretaris Kabupaten Kutai Kartanegara (Sekkab Kukar) Sunggono mengingatkan kepada para petani setempat bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan banyak suplai bahan pangan, maka petani harus siap memproduksi pangan lebih banyak.
"Pemkab Kukar terus mendorong percepatan produksi pertanian baik melalui bantuan sarana dan prasarana, hingga pembangunan maupun peningkatan infrastruktur pertanian, maka petani pun harus semangat meningkatkan produksinya," ujar Sunggono di Tenggarong, Senin.
Berbagai bantuan yang diberikan kepada kelompok tani seperti alat produksi pertanian (alsintan) antara lain berupa traktor pertanian, hand traktor, combine harvest, cultivator, excavator mini, green house, mesin pompa air, dan berbagai jenis sarana produksi (saprodi) pertanian.
Saat ini di Kabupaten Kukar masih menjadi daerah dengan produksi padi terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur, seperti pada 2023 yang total ada 226.972,07 gabah kering giling (GKG) di Kalimantan Timur, sedangkan Kukar memproduksi padi mencapai 115.103,82 ton GKG, sehingga sisanya diproduksi oleh sembilan kabupaten/kota lain.
Meski telah menjadi lumbung pangan, namun secara umum untuk wilayah Kalimantan Timur masih mendatangkan beras dari luar daerah, apalagi dengan adanya IKN yang berimplikasi pada penambahan jumlah penduduk, tentu membutuhkan pasokan pangan lebih banyak lagi, sehingga petani Kukar didorong meningkatkan produksi pangan.
Untuk itu, saat pertemuan di Balai Pertemuan Umum Desa Semayang, Kecamatan Kenohan, dua hari lalu, ia juga meminta kepada seluruh petani di Kukar bisa menjadi pemain di wilayah sendiri dengan cara semangat bertani.
"Jangan sampai petani Kukar hanya menjadi penonton. Apalagi di IKN akan banyak penduduk baru, sehingga kebutuhan pangan baik dari sawah, ladang, perkebunan, dan hortikultura, agar Kukar bisa menjadi lumbung pangan bagi IKN," katanya.
Sementara itu, hal yang dibahas dalam pertemuan di Desa Semayang tersebut adalah tentang pengelolaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan(LP2B), Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B), dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024