Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Anggota DPRD Kutai Timur, Kalimantan Timur Siang Geah mengatakan pihaknya akan memperjuangkan hak suku Wehea di Desa Nehes Liah Biang yang telah ditetapkan sebagai desa budaya.

"Desa Nehes Liah Bing atau yang lebih populer dengan nama Desa Selabing, telah ditetapkan oleh Awang Faroek Ishak ketika masih menjadi Bupati Kutai Timur tahun 2006, namun selanjutnya sama sekali tidak ada kepedulian lagi dari pemkab setempat," katanya di Sangatta, Jumat.

Ia mengatakan Desa Nehes Liah Bing 100 persen penduduknya suku dayak Wahau, yang sampai sekarang masih melestarikan budaya dan adat istiadat. Seharusnya sdesa itu mendapat perhatian serius dari Pemkab Kutai Timur.

"Para pemuka agama setempat kecewa dengan kurangnya kepedulian pemkab setelah ditetapkan dengan status desa budaya tersebut," kata Siang Geah anggota DPRD Kutai Timur periode 2014-2014 dari Partai PDI Perjuangan yang juga berasal dari Desa Nehes Liah Bing.

Sebelumnya Siang Geah pernah menjadi staf honorer atau Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) pada Badan Penanaman Modal Daerah (PMD) Kutai Timur selama tiga tahun dan staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Kinginannya untuk tampil menjadi calon anggota legislatif, kata dia, bukan untuk mencari materi dan jabatan, namun semata-mata ingin membangun daerah leluhurnya Nehes Liah Bing, agar warganya dan desanya bisa bangkit menjadi desa maju, mandiri serta membangun budaya dan masyarakat.

"Dengan menjadi anggota dewan saya ingin membangun daerah leluhur saya, masyarakat termasuk budayanya, sehingga ke depan menjadi desa yang maju dan menjadi tujuan wisata di Kutai Timur bahkan Kaltim," katanya.

Sebelumnya Kepala Adat Suku Dayak Wehea Ladjie Taq mengatakan dengan status sebagai desa budaya seharusnya menjadi prioritas pemerintah kabupaten, terutama instansi yang membidangi budaya dan pariwisata, karena banyak sekali budaya dan tradisi suku tersebut yang setiap tahun diadakan.

"Kami perlu pembinaan dan dukungan pemerintah dan pihak swasta untuk mengangkat budaya dan masyarakat. Kalau tidak didukung sulit bagi kami untuk bangkit dan maju," kata Ladjie Taq yang pernah menerima Penghargaan Kalpataru dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Tokoh adat Suku Dayak Wehea berharap dengan adanya putera terbaik suku dayak Wehea di lembaga wakil rakyat di Kutai Timur, maka besar harapan kami agar bisa diperjuangkanaspirasi kami, terutama agar supaya budaya dan kesenian bisa terus lestari dan dibina.

"Siang Geah adalah putera terbaik suku Dayak Wehea, kami bangga karena sejak Kutai Timur berdiri baru kali ini ada wakil kami di DPRD," kata Ladjie Taq.(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Masnun


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014