Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang tergabung dalam  Aliansi Mahasiswa Paser (AMP) menggelar aksi unjuk rasa aksi tolak kekerasan di Markas Kepolisian Resor Paser, Rabu.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas peristiwa kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian kepada para mahasiswa saat melakukan unjuk rasa menolak pemilihan kepala daerah lewat DPRD di Kota Balikpapan beberapa waktu lalu.

Organisasi yang tergabung dalam AMP antara lain Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Widya Praja dan BEM STIPER Muhammadiyah.

Mereka sebelumnya berkumpul di Gedoeng Joeang Jalan RA. Kartini kemudian mereka berjalan kaki menuju Mapolres Paser.

"Kami mengutuk tindak kekerasan oknum aparat terhadap rekan sesama mahasiswa yang terjadi di Balikpapan, “ kata koordinator aksi Ahmad Rano.

“Mahasiswa adalah corong rakyat untuk menyampaikan aspirasi,“ katanya.

Kedatangan pengunjuk rasa diterima Wakapolres Paser Kompol Yayan Koko Sudibyo SIK dan Kabag Ops Kompol Dwi Yani.  

Sejumlah aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di lokasi demo.

“Kami mengapresiasi solidaritas adik-adik mahasiswa terhadap rekannya sesama mahasiswa. Meskipun, tindak kekerasan terjadinya bukan di wilayah hukum Polres Paser,” kata Kompol Yayan.

Menurut dia, dalam setiap pengamanan unjuk rasa polisi telah memiliki rambu-rambu atau SOP yang dilaksanakan petugas di lapangan.

Dalam aksi itu dihasilkan kesepakatan antara Polres Paser dengan AMP yang intinya disepakati pihak kepolisian dan mahasiswa bersama-sama menjaga kondusifitas di wilayah hukum Paser.  

Setelah ada kesepakatan akhirnya mereka membubarkan diri setelah sebelumnya mereka berdoa bersama. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014