Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Warga memprotes sejumlah proyek Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur karena kualitas proyek tersebut kurang baik dan terkesan hanya membuang anggaran besar.

"Kami protes proyek didesa kami kualitasnya tidak bagus, padahal nilainya hingga ratusan juta rupiah," kata Yuni warga RT 03 Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kamis.

Menurut dia, proyek yang dibiayai dengan dana aspirasi anggota dewan (Jasmas) itu tidak jauh dari rumahnya, sehingga dirinya bisa menilai bahwa kualitas proyek itu jelek, bahkan belum lama selesai dikerjakan sudah mulai rusak.

"Saya lihat nilai proyek itu hampir seratus juta rupiah, sedangkan jenis yang dikerjakan hanya membangun parit sebelah, itupun mutunya jelek tidak sesuai dengan biayanya yang tergolong besar," katanya.

Kepala Desa Suka Rahmat Andi Nur Salam mengatakan protes masyarakat atas proyek itu wajar, karena didanai dengan APBD Kutai Timur tahun 2013 tapi baru dikerjakan tahun 2014.

Dia mengatakan ada tujuh paket proyek peningkatan jalan di Desa Suka Rahmat dengan nilai proyek rata-rata sebesar Rp99 juta lebih per paket.

"Itu proyek aspirasi anggota DPRD Kutai Timur, Agiel Suwarno tahun anggaran 2013 namun dikerjakan tahun 2014 ini" katanya.

Semua proyek Jasman yang dikerjakan itu, menurut dia, mutunya tidak bagus dan cepat rusak. Bahkan ada yang baru tiga bulan selesai dikerjakan sudah rusak padahal anggarannya cukup besar.

"Keinginan warga kami adalah perbaikan dan peningkatan jalan serta dan gang-gang, namun yang dikerjakan hanya parit atau saluran air saja. Itu tidak sesuai keinginan warga," ujarnya.

Andi mengaku heran, karena pihaknya tidak pernah mengetahui adanya proyek-proyek di desanya. Itu karena perusahaan kontraktor tidak pernah mengajak koordinasi, baik saat akan mengerjakan maupun setelah selesai.

"Mereka datang diam-diam, pulang juga diam-diam. Saya taunya sudah proyek sudah selesai dikerjakan," ujarnya.

Anggota DPRD Kutai Timur Agiel Suwarno yang dikonfirmasi mengatakan soal proyek Jasmas itu mengatakan proyek aspirasi di Desa Suka Rahmat merupakan usulan masyarakat setempat.

"Benar itu proyek aspirasi saya berdasarkan usulan masyarakat. Soal siapa yang mengerjakan silahkan tanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU)," katanya.

Menuru dia, tugasnya sebagai wakil rakyat adalah mengusulkan aspirasi ke Pemkab melalui Dinas Pekerjaan Umum, sementara soal mutu pekerjaan yang tidak bagus dan siapa yang mengerjakan tanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum.

"Proyek itu ada yang mengawasi dan ada konsultan proyeknya kalau tidak bagus tanya Dinas PU," ujarnya (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014