Penajam (ANTARA Kaltim) - Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB-PP) Kabupaten Penajam Paser Utara bekerjasama dengan yayasan Pelita Bunda Therapy Centre Samarinda, menggelar acara Fasilitasi Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Penajam Paser Utara, Tohar, Kamis mengatakan, orang tua yang memiliki ABK dituntut kesabaran, kesadaran dan ketekunan serta wajib memberikan perlakuan khusus dalam membinanya.

Namun saat ini kata Tohar, masih banyak orang tua yang kaget dan malu karena memiliki anak yang berbeda, tidak normal atau memiliki kondisi khusus.

"Masih banyak orang tua yang menyembunyikan keberadaan anaknya yang memiliki kondisi khusus, baik secara fisik maupun informasi, padahal anak-anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan kasih sayang, perhatian dan pendidikan yang berorientasi bagi masa depannya," ungkap Tohar.

Dengan demikian lanjut Tohar, diperlukan upaya untuk menyadarkan para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus tersebut, agar tidak merasa malu sehingga bertindak mengucilkan dan mengabaikan anaknya yang tidak sempurna atau cacat.

"Orang tua harus lebih memperhatikan, lebih memberikan kasih sayang serta memberikan pendidikan agar kelak meraka dapat mandiri dan tidak menjadi beban," kata Tohar.

Anak berkebutuhan khusus tersebut menurut Tohar, membutuhkan metode, material, pelayanan dan peralatan yang khusus, agar dapat mencapai perkembangan yang optimal.

Karena anak -anak tersebut lanjut dia, mungkin akan belajar dengan kecepatan dan cara yang berbeda.

"Walaupun mereka memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan anak-anak secara umum, namun mereka harus mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama dalam berbagai hal," ujar Tohar.

Sementara, Farah Flamboyant dari Yayasan Pelita Bunda Therapy Centre Samarinda menyampaikan ciri ABK, secara signifikan diakibatkan mengalami kelainan atau penyimpangan fisik, mental, intelektual dan fisik.

Dimana kata dia, mental, intelektual, sosial dan emosional dalam proses tumbuh kembangnya, memiliki kebutuhan yang spesifik.

"Meskipun dapat melakukan aktivitas sehari-hari, tapi tidak masimal dan kebanyakan memiliki kelebihan disamping ada kekurangan yang unik," ungkap Farah Flamboyant.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014