Long Bagun-  (ANTARA Kaltim) – Penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), MS Ruslan menargetkan listrik di Kabupaten Mahulu akan menyala  selama 24 jam  sebelum  akhir tahun 2014 atau sebelum Perayaan Natal.

”Di Kabupaten Mahulu saat ini listrik  hanya menyala  pada malam hari  yakni dari   pukul  enam sore hingga pukul 12 malam, selebihnya  tidak ada aliran listrik kerumah warga maupun perkantoran,” katanya di Ujoh Bilang, Minggu (7/9).

Ia mengatakan pada  tahun  anggaran 2014 Pemkab Mahulu melakukan pengadaan listrik menggunakan generator set  dengan kapasitas 500 KVA  dan sudah selesai pelelangan. Dalam hal pengadaan  mesin generator listrik  tersebut  menggandeng Sucopindo  sebagai lembaga yang menilai  apakah sudah benar  peralatan  tersebut sesuai dengan rekomendasi pihak PT.PLN.

Ruslan menjelaskan bahwa Kabupaten Mahulu  merupakan  kabupaten baru maka masih banyak keterbatasan, seperti listrik, air bersih, inprastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu pembangunan dalam satu tahun terakhir diprioritaskan pembangunan infrastruktur  dasar.

Menurutnya Kabupaten Mahulu merupakan kabupaten perbatasan sebagai pintu gerbang NKRI yang berbatasan langsung  dengan Serawak Negara Malaysia,  sehingga mendapatkan perhatian  khusus dari pemerintah Provinsi Kaltim dan pemerintah pusat  berupa bantuan keuangan dari APBD Kaltim dan APBN.  Selain itu juga ada kewajiban  Kabupaten Induk yakni Kabupaten Kutai Barat.

“Prioritas pembangunan kita adalah pembangunan infrastruktur dasar ,  dalam  satu tahun  terakhir dilakukan pembangunan jalan yang dananya berasal dari APBD Kaltim dan APBN,” tegasnya.

Ruslan  menyebutkan bahwa  pembangunan  inprastruktur jalan yang sudah dilaksanakan dari Long Bagun   sampai ke Long Apari dilakukan  oleh TNI karena kondisi alamnya  sangat sulit, apalagi daerah tersebut merupakan daerah perbatasan.

Dikemukakanya bahwa pembangunan di Mahakam Ulu adalah  seperti obat nyamuk bakar yaitu membangun dari kampung-kampung terlebih dahulu, kemudian kecamatan hingga ke Ibukota Kabupaten.

“Saat ini ada sekitar  50 kampung  dan  semua dianggarkan  sekitar  Rp2 miliar, bahkan ada  yang mencapai 27 miliar, karena  memang kondisinya sangat terbatas,” kata Ruslan (*).

Pewarta: Rachmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014