Tim Rescue dari Pos SAR Samarinda, Kalimantan Timur, hingga kini masih mencari seorang laki-laki yang diduga loncat ke Sungai Mahakam, di wilayah Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), saat menumpang Kapal Motor (KM) Makassar C2.
"Pada Senin, 19 Agustus, pukul 11.40 Wita, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan menerima informasi dari Polair Kabupaten Kukar, bahwa pada Senin dini hari tadi, pukul 00.10 Wita ada penumpang kapal yang loncat ke sungai," kata Kepala KPP Balikpapan Dody Setiawan di Balikpapan, Senin.
Penumpang kapal tersebut diketahui bernama Samsul Alam, laki-laki, 24 tahun, berdomisili di Jalan H Nurdin RT 010, Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat. Korban menumpang kapal tersebut dari Pelabuhan Melak menuju Pelabuhan Samarinda sejak Ahad (18/8) pukul 17.30 Wita.
Korban melompat dari KM Makassar C2 rute Melak - Samarinda di wilayah Teluk 2, Desa Kayu Batu, Kecamatan Muara Muntai. Setelah melompat ke sungai, korban langsung tenggelam.
Begitu menerima laporan adanya orang tenggelam, tadi siang pukul 11.55 Wita, KPP Balikpapan langsung menggerakkan 1 Tim Rescue dari Pos SAR Samarinda menuju lokasi kejadian dengan jarak 132 kilometer, estimasi perjalanan sekitar lima jam.
"Pada pukul 17.50 Wita, Tim Rescue Pos SAR Samarinda tiba di lokasi kejadian, kemudian pukul 18.00 Wita Tim Rescue Pos SAR Samarinda berkoordinasi dengan unsur SAR terkait guna melakukan pencarian. Malam ini pencarian dihentikan sementara, namun Tim SAR gabungan akan melanjutkan besok pagi pukul 0700 Wita," katanya.
Ia juga mengatakan, saat ini Tim SAR gabungan membuka posko di dekat lokasi kejadian, tepatnya pada koordinat 0°22'02.8"S 116°25'15.3"E.
Unsur yang terlibat dalam Tim SAR gabungan tersebut adalah Pos SAR Samarinda, Satuan Polair Resor Kukar, Koramil Muara Muntai, Polsek Muara Muntai, keluarga korban dan warga Muara Muntai.
"Sedangkan peralatan di lokasi meliputi mobil penyelamatan, truk personel, perahu karet, motor tempel, drone thermal, perlengkapan selam, perlengkapan komunikasi, dan perlengkapan medis," kata Dody.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024