Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan gedung Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi kebanggaan nasional bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Desain dan karya arsitektur Istana Garuda di IKN tentu menjadi salah satu kebanggaan nasional,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi di kantor Kementerian Kominfo, Jumat.

Hal itu disampaikan Budi menanggapi komentar-komentar warganet yang menyebut sayap Istana Garuda tampak berwarna coklat gelap kehitaman menyerupai kelelawar dibanding Burung Garuda.

Padahal membahas filosofinya, bentuk desain burung garuda yang mengepakkan sayap yang terlihat di Istana Garuda merupakan simbol nilai Kebhinekaan di Indonesia.

Hadirnya burung Garuda menjadi penanda simbol persatuan yang juga menjadi bagian dari lambang negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi, Istana Garuda menjadi bagian dari Istana Kepresidenan di Ibu Kota Nusantara.

Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa Istana Garuda bukan hanya menjadi landmark dari IKN, melainkan juga perpaduan yang selaras antara seni, sains, dan teknologi karya anak bangsa.

“Pada bangunan-bangunan ikonik di berbagai negara juga memiliki perpaduan ketiga unsur tersebut,” ujar Menkominfo.

Dari sisi seni, desain Istana Garuda diwujudkan dalam pola arsitektur yang mempertimbangkan unsur estetika, kegunaan, serta manfaat bagi kemajuan sektor pariwisata Indonesia.

Apalagi sebagai karya anak bangsa seharusnya masyarakat patut berbangga karena akhirnya Istana Kepresidenan dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh anak-anak bangsa. Berbeda dari Istana Kepresidenan yang sudah eksis sebelumnya dan merupakan peninggalan kolonialisme.

“Desain Istana Garuda merupakan produk karya anak bangsa yang berbasis budaya nusantara. Ini juga simbol dari lambang negara Indonesia yakni Burung Garuda,” kata Budi.

Sementara itu, dari sisi teknologi Istana Garuda dibuat dengan pembuatan patung yang telah dipatenkan memanfaatkan beragam jenis material seperti tembaga, kuningan, galyalum, dan kaca.

Menariknya, nantinya Istana Garuda juga akan menunjukkan sentuhan sains ke dalam sebuah seni melalui perubahan waktu karena material tembaga dan kuningan akan mengalami proses oksidasi membuat warna material perlahan-lahan berubah hingga menjadi hijau toska yang terang.

“Istana Kepresidenan di IKN menjadi ikon dan kebanggaan kita sebagai warga bangsa. Tentu ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dunia sehingga akan berdampak positif pada kemajuan sektor pariwisata,” tutup Budi.
 

Pewarta: Livia Kristianti

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024