Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap Bandar Udara Very Very Important Person (VVIP) Ibu Kota Nusantara atau Nusantara Airport beroperasi pada akhir Agustus 2024.

"Akan ada beberapa kegiatan yang masif di akhir Agustus 2024," kata Menhub Budi Karya di Balikpapan, Selasa.

Ia mengatakan, pembangunan bandara itu sempat terkendala dalam dua bulan terakhir, sehingga tidak bisa melakukan pembangunan secara masif.

Budi Karya menjelaskan, Bandara Nusantara Airport  rencananya disiapkan untuk menyambut  para tamu VVIP yang hadir dalam rangkaian peringatan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang.

Dikemukakannya bahwa ada beberapa kendala yang dimaksud adalah anomali cuaca di Kaltim belakangan ini memang kerap dilanda hujan dengan intensitas tinggi. 

"Tantangan terbesar dalam pembangunan Bandara Nusantara Airport ini adalah tingginya curah hujan," ungkapnya.

Dia mencontohkan, pada bulan Juni lalu, dalam 30 hari, waktu yang digunakan untuk pembangunan Bandara IKN hanya delapan hari, karena hanya delapan hari  cuaca yang cerah. Oleh karena itu, pihaknya bersinergi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan upaya modifikasi cuaca untuk mendukung pembangunan bandara tersebut.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan Kukuh Ribudiyanto mengatakan modifikasi cuaca dilakukan untuk menurunkan curah hujan di Kota Nusantara.

"Saat ini angin dari tenggara menuju ke daratan khususnya di kawasan IKN berpotensi membawa awan hujan," katanya.

Oleh sebab itu, untuk mencegah awan itu sampai ke daratan maka dilakukan modifikasi cuaca dengan menghujankan awan-awan tersebut sebelum sampai ke daratan.

Menurut Kukuh, awan hujan ini bila sampai ke darat cukup mengganggu proses pembangunan di IKN, dalam prosesnya BMKG selain berkolaborasi dengan Menhub juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Jadi dari Kemenhub mengerahkan sebanyak empat unit pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)," jelasnya.

Biasanya, pesawat TMC ini menyemai garam atau NaCi melalui udara sesuai dengan titik koordinat yang telah ditentukan dengan tujuan meningkatkan atau mengurangi intensitas hujan.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengejar target penyelesaian pembangunan pelataran (apron) dan landasan pacu (runway) pesawat di Bandara VVIP IKN rampung pada Agustus 2024.

"Kami di minta tanggal 4 Agustus 2024 untuk menyelesaikan apron dengan luas 180x90 meter," kata Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief di Penajam Paser Utara..

Ia mengatakan fasilitas apron yang telah masuk dalam proses perencanaan saat ini berjumlah tiga titik yang berfungsi sebagai pendaratan helikopter atau helipad bagi keperluan tamu penting.

Kemudian untuk runway, kata Rachman, direncanakan rampung sampai dengan akhir Agustus 2024 sepanjang 2.200 meter dengan luas 3.000 m2.

Selain fasilitas apron dan runway, Kementerian PUPR juga perlu memfasilitasi akses jalan dari Bandara VVIP menuju akses jalan provinsi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Proses penyiapan lahan bagi pembangunan bandara, kata Rachman, didukung penuh oleh pemerintah daerah setempat serta "stakeholder" terutama Kementerian PUPR dalam pelaksanaan pembangunan bandara dan operasional.

"Kemudian nanti kami koordinasikan dengan teman-teman di Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan akses dari bandara VVIP menuju jalan provinsi yang kini digunakan," katanya.

Seluruh proyek tersebut, kata Rachman, sangat bergantung pada situasi cuaca di lapangan pekerjaan agar menghindari kecacatan konstruksi.

"Sekali lagi ini catatannya adalah apabila cuaca mendukung, karena kami harus pastikan struktur dari runway ini dalam kondisi yang sangat baik, tidak ada memberikan ruang untuk 'error' sedikitpun," katanya.

Ia menegaskan, setiap lapisan infrastruktur tengah diperhitungkan secara matang oleh tim konstruksi agar memastikan kekuatan dari struktur fasilitas itu sendiri.

'Jadi, dipesankan oleh Pak Menteri jangan berikan ruang sedikitpun untuk error, jangan ada margin error, kami harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan," ujarnya.

Lanjutnya, terkait teknis operasional bandara tersebut menjadi tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan sebagai operator.

"Kalau operasional bandara, sudah pasti teman-teman perhubungan yang terkait erat operasional bandara nanti, kami siapkan operasional di Kementerian Perhubungan," katanya.

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024