Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Seekor hewan binatang mirip babi berwarna putih dan lima jari kaki, ditangkap warga Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara Kutai Timur Kalimantan Timur Selasa lalu.

"Binatang mirip babi tapi ukuran kecil itu ditangkap dikolong rumah warga Gang Sehati. Itu babi ngepet,"kata Sarah, warga Jalan Pendidikan Teluk Lingga, Jumat.

Menurut Sarah, binatang mirip babi tersebut kata Sarah sejak ditangkap sampai sekarang menjadi tontotan warga setiap harinya. Warga ramai datang melihat binatang yang terbilang aneh dan langkah.

"Kata orang sih itu babi ngepet,tapi kok warnanya putih dan jarinya kakinya lima dan panjang-panjang, jadinya aneh,"tambah Sarah

Menurut Sapta warga Sangatta lama, kalau melihat binatang tersebut memang babi, tapi ukurannya kecil seperti kelinci super dan warnanya putih.

"Hanya saja bentuknya badan dan mulut moncongnya memang itu babi, bedanya ukuran kecil dan kakinya unik seperti jari kaki manusia," kata Sapta yang mengaku sudah melihat langsung Babi Ngepet tersebut yang saat ini menjadi tontonan banyak warga.

Sekarang babi ngepet itu di kandangkan warga yang menangkapnya. Dan untuk bisa melihatnya, warga harus membayarnya.

Heboh tertangkapnya hewan atau binatang tersebut membuat petugas Dinas Pertanian dan Peternakan dan Pejabat Badan Kesbangpol elakukan penelitian dan melihat langsung dilapangan.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan, Diah Ningrum,yang datang kelokasi Jumat, mengatakan hewan atau binatang tersebut merupakan hewan langka namun beracun.

Menurut Diah Ningrum, Solendon merupakan mamalia kecil dari Kuba dan Hispanola, yang memang mirip tikus namun memiliki moncong panjang dan ekor bersisik,"katanya setelah melihatnya, Jumat.

"Ciri lain dari Solenodon yakni memiliki air liur beracun sehingga bisa menyuntik mangsanya hingga menyebabkan kematian,"ujar Diah panggilannya.

Disebutkan,racunnya solenodon sama dengan racun ular, oleh karena itu disarankan sebaiknya jangan selalu mendekatnya kalau sampai terkena gigitannya bisa berakibat fatal.(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014