Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menegaskan, pengadaan kapal angkutan resmi dari Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menuju Tawau, Malaysia, menunggu kesepakatan bersama Sosek Malindo (Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia).
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Fasilitasi dan Monitoring BNPP, Rusly Baddu usai menggelar pertemuan dengan Kepolisian, TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama dan instansi terkait dengan pengelolaan kawasan perbatasan di Mapolres Nunukan, Rabu.
"Masalah pengadaan kapal angkutan dari Pulau Sebatik menuju Tawau (Malaysia) kita masih tunggu kesepakatan bersama dalam sosek Malindo itu," aku dia kepada wartawan.
Ia mengatakan, hal yang perlu disepakati adalah masalah GT (Gross Tonage) atau tonase kotor dari kapal yang akan diadakan pemerintah pusat melalui BNPP nantinya.
Rusly Baddu mengaku, pemerintah pusat akan memberikan bantuan satu unit kapal angkutan resmi bagi masyarakat perbatasan di Pulau Sebatik untuk keperluan transportasi menuju Tawau.
Ia berjanji, bantuan kapal angkutan resmi tersebut akan direalisasikan pemerintah pusat pada 2014 ini karena pengadaannya sedang dalam proses oleh kementerian atau lembaga terkait.
"Insya Allah, tahun ini (2014) bantuan kapal untuk transportasi bagi masyarakat Pulau Sebatik ke Tawau akan direalisasikan," ujar dia.
Pengadaan kapal angkutan tersebut direncanakan bersamaan dengan x-ray untuk kebutuhan kantor bea cukai di Pelabuhan Lintas Batas Laut (PLBL) Lamijung, kata Rusly Baddu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Fasilitasi dan Monitoring BNPP, Rusly Baddu usai menggelar pertemuan dengan Kepolisian, TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama dan instansi terkait dengan pengelolaan kawasan perbatasan di Mapolres Nunukan, Rabu.
"Masalah pengadaan kapal angkutan dari Pulau Sebatik menuju Tawau (Malaysia) kita masih tunggu kesepakatan bersama dalam sosek Malindo itu," aku dia kepada wartawan.
Ia mengatakan, hal yang perlu disepakati adalah masalah GT (Gross Tonage) atau tonase kotor dari kapal yang akan diadakan pemerintah pusat melalui BNPP nantinya.
Rusly Baddu mengaku, pemerintah pusat akan memberikan bantuan satu unit kapal angkutan resmi bagi masyarakat perbatasan di Pulau Sebatik untuk keperluan transportasi menuju Tawau.
Ia berjanji, bantuan kapal angkutan resmi tersebut akan direalisasikan pemerintah pusat pada 2014 ini karena pengadaannya sedang dalam proses oleh kementerian atau lembaga terkait.
"Insya Allah, tahun ini (2014) bantuan kapal untuk transportasi bagi masyarakat Pulau Sebatik ke Tawau akan direalisasikan," ujar dia.
Pengadaan kapal angkutan tersebut direncanakan bersamaan dengan x-ray untuk kebutuhan kantor bea cukai di Pelabuhan Lintas Batas Laut (PLBL) Lamijung, kata Rusly Baddu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014