Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Sejumlah pedagang atribut Proklamasi HUT Ke 69 Kemerdekaan RI di Sangatta Kutai Timur Kalimantan Timur, mengeluhkan minimnya warga untuk membeli dagangannya.

Menurut Deny 24 tahun, salah satu pedagang yang sehari-hari mangkal di Yos Sudarso III,selama sekitar satu minggu pamer jualan atribut proklamasi hanya terjual sedikit.

"Kurang sekali warga yang berminat membeli atribut proklamasi. Kadang sehari hanya laku 1 atau 2 bendera atau umbul-umbul kadang sehari juga tidak ada terjual,"kata Deny, Kamis.

Dikatakan Deny yang mengaku berasal dari Bandung Jawa Barat, bahwa barang dagangannya didatangkan langsung dari bandung ini, dari segi harga tidak mahal dan kualitasnya dijamin bagus,tapi minat warga kurang.

Ia mengatakan harga atribut proklamasi yang dijual tidak mahal. Misalnya bendera merah putih ukuran 50 sentimeter kali 80 sentimeter hanya dijual seharga Rp25 ribu per lembar.

Kemudian umbul-umbul warna-warni yang ukurannya 20 sentimeter kali 3 meter juga dijual seharga Rp25 ribu per lembar.

Sedangkan backron merah putih yang berukuran lebar 40 sentimeter dan panjang lima meter itu harganya Rp300 ribu per lembar.

Pedagang lainnya Aprian 27 tahun mengaku apa yang dialami rekannya Deny jua dialaminya, yakni barang dagangannya kurang laris.

Menurutnya, dirinya mulai berjualan dijalan Yos Sudarso IV ini mulai pukul 10.00 wita sampai sore pukul 17.00 wita, namun jarang dibeli warga.

"Jangankan banyak pembelinya, sekedar mampi bertanya saja jarang. Padahal memasang atribut proklamasi untuk merayakan HUT kemerdekaan hanya sekali setahun,"kata Aprian.

Keduanyapun berharap puncak HUT Kemerdekaan RI tinggal beberapa hari lagi, miudah-mudahan dalam dua tiga hari kedepan ini barang dagangannya habis terjual.

"Kalau tidak laris terjual, jelas saya rugi. Tapi kalau tidak ya resiko dagang,"jelas Aprian lagi (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014