Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengatakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada 17 Agustus mendatang bakal melibatkan 1000 masyarakat.

"1000 masyarakat itu di luar tamu undangan," kata Akmal Malik di Balikpapan, Kamis (4/7).

Dia menerangkan 1000 orang itu terdiri dari 700 masyarakat lokal atau masyarakat Kaltim, 300 orang lainnya merupakan masyarakat luar atau dari pusat.

 Akmal menilai dukungan penuh masyarakat tersebut merupakan salah satu hal vital dalam HUT RI di IKN.

Lanjutnya, perlu diperhatikan juga adalah kesiapan logistik serta prasarana dasar seperti toilet dan pergerakan mereka nanti.

"Pasti ada pergerakan dan yang paling krusial itu pada 17 Agustus, karena ada dua kali upacara, yaitu penaikan dan penurunan. Jangan sampai pergeseran ini menimbulkan kemacetan," harap Akmal.

Menurutnya pergerakan masyarakat ke Kota Nusantara nanti, akan disiapkan dua jalur, yakni jalur darat dan udara. 

"Kemudian juga disiapkan jalur laut untuk kondisi darurat," katanya.

Adapun kondisi darurat yang dimaksud adalah bila terjadi crowded di jalur darat dan jalur udara.

Selain itu, dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) Kaltim juga bakal menyiapkan wadah untuk menonton siaran langsung pelaksanaan upacara HUT RI di IKN.

"Spot (wadah) itu nanti ada di Balikpapan, Samarinda, dan kabupaten kota lainnya," sebut Akmal.

Akmal menuturkan sejumlah lokasi menonton siaran langsung itu juga sebagai salah satu langkah antisipasi banyaknya pergerakan masyarakat ke IKN.

Dia mengungkapkan selama agenda HUT RI, semua pekerja akan tetap di Kota Nusantara, tidak menutup kemungkinan mereka juga akan menyaksikan secara langsung di Istana Negara.

Hal itu agar pelaksanaan HUT RI di IKN semakin meriah. Akmal juga meminta seluruh kabupaten/kota di Kaltim agar memasang umbul-umbul.

"Umbul-umbul itu sebagai tanda kita siap mendukung IKN," ujar Akmal.
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024