Samarinda (ANTARA Kaltim) - Revitalisasi (peremajaan kembali) Bendungan Benanga di Kelurahan Lempake nampaknya masih jauh dari kata pelaksanaan. Terkait pembebasan lahan tampaknya warga masih enggan beralih dari tempatnya jika memang lahan/rumah mereka nantinya digusur.

Terkait hal ini, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Veridiana Wang mengatakan, musyawarah dengan warga setempat harus terus dilakukan demi mencapai kata sepakat. Mengingat revitalisasi bendungan benanga ini sudah sangat mendesak, sebaiknya pemerintah kota lebih menggiatkan temu muka dengan warga sekitar.
 
"Memang, memerlukan waktu yang cukup lama dan upaya yang tidak mudah untuk merelokasi warga dari kediaman semula ke tempat baru. Namun, jika tuntutan mereka dipenuhi, bukan tidak mungkin jika hal ini akan berjalan mudah," kata Veridiana.
 
Untuk diketahui, revitalisasi Bendungan/Waduk Benanga mendapat kucuran Rp 60 miliar. Waduk yang dibangun pada 1977 silam ini memang sudah sangat tua umurnya. "Mengingat umurnya yang sudah mencapai 30 tahun lebih maka daya tahan bangunan waduk ini sudah semakin melemah. Jadi wajar saja jika revitalisasi harus segera dilakukan," imbuh Veridiana.

Waduk Benanga yang berada di Jalan Joyo Mulyo Lempake Samarinda Utara,  ini sebelumnya pernah jebol pada 1998 silam. Volume air yang meningkat drastis menyebabkan daya tahan waduk ini tak mampu menampung melimpahnya volume air.  Jika tidak segera dilakukan revitalisasi ditakutkan hal serupa akan kembali terulang.

"Saya hanya takut, jika saja kejadian 1998 kembali terulang. Hal itu tentu saja akan lebih banyak merugikan baik mental maupun materi warga Samarinda, terutama yang tinggal di dataran rendah. Terlebih jika sampai menimbulkan korban jiwa. Jadi, memang sebaiknya segera mencegah dari pada kita mengobati nantinya," kata Veridiana. (adv/tos/oke)  


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014