Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Tiga objek wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara, pada musim liburan Idul Fitri 2014 menghasilkan Rp84 juta retribusi untuk pendapatan asli daerah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara Sri Wahyuni, Rabu mengatakan, objek wisata yang paling banyak menghasilkan retribusi adalah Pantai Tanah Merah Samboja yakni Rp46,7 juta disusul Waduk Panji Rp22 juta dan Planetarium Jagad Raya Tenggarong Rp15,3 juta.

"Retribusi itu masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutai Kartanegara," ungkap Sri Wahyuni.

Angka Rp84 juta tersebut menurut Sri Wahyuni nilainya relatif kecil karena retribusi masuk ke objek wisata tersebut murah, misalnya di Museum Kayu hanya Rp2 ribu per orang.

Namun, berdasarkan data lanjut Sri Wahyuni, penerimaan retribusi hingga Agustus 2014 dari berbagai objek wisata di antaranya Waduk Panji, Museum Kayu, Planetarium Tenggarong dan pantai Tanah Merah Samboja, sudah melampaui target.

Selain retribusi pengelolaan obyek wisata tambah dia, sumber PAD lainnya dari sektor pariwisata adalah pajak dan retribusi usaha jasa pariwisata lainnya, yaitu hotel, rumah makan, jasa transportasi serta perusahaan percetakan.

"Saat kegiatan Erau dan Internatonal Folk Art Festival (EIFAF) tadi misalnya yang berdampak pada tingkat hunian hotel sehingga pajak hotel, rumah makan termasuk jasa katering meningkat tajam. Sesuai aturan, pelaku usaha jasa tersebut menyetorkan pajaknya ke kas daerah melalui Dispenda," ujar Sri Wahyuni

Setiap penyelenggaraan kegiatan pariwisata, penerimaan dari sektor pariwisata itu selain PAD, juga ada yang langsung dinikmati oleh masyarakat pelaku usaha kecil, di antaranya penyedia souvenir dan oleh-oleh makanan khas daerah, penyedia makanan dan minuman ringan, penyedia jasa transportasi (feri kayu, angkot, ojek, kapal) meningkat.

"Selain itu penyedia jasa pembuatan baliho, panggung, tenda, `sound system` dan lain-lain yang ikut menyertai kegiatan wisata tentunya mendapatkan keuntungan," ungkap Sri Wahyuni.   (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014