Samarinda (ANTARA Kaltim) - Masyarakat, khususnya kaum muslimin diminta agar tidak bertindak berlebihan ketika menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Arak-arakan takbiran menyambut datangnya hari raya idul fitri tersebut dirasa tidak perlu jika sifatnya berkonotasi negatif. Apalagi jika mengganggu kepentingan umum.

"Idulfitri itu maknanya kembali kekesucian. Jangan sampai disalah artikan, apalagi berprilaku menyimpang jauh dari ajaran agama," kata Ahmad Abdullah, ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim.

Ahmad Abdullah yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan, sebenarnya tidak ada larangan bagi masyarakat yang ingin merayakan malam takbiran Lebaran, sebagai ungkapan kegembiraan dengan melakukan berbagai aktivitas yang menghibur. Seperti melakukan arak-arakan menabuh bedug keliling. Namun masih dalam konteks ketertiban.

Jangan sampai arak-arakan ini mengganggu kepentingan khalayak ramai, terlebih jika sampai menimbulkan kericuhan. "Saya harap masyarakat jangan sampai lupa diri dalam arak-arakan ini, apalagi sampai menuju kepada hal yang negatif. Ketertiban umum harus diutamakan," katanya.

Dilanjutkannya, aparat keamanan juga harus bertindak tegas jika nantinya ditemukan adanya pelaku pelanggaran yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. "Idulfitri itu kembali kembalikan kesucian. Bukan sebagai ajang pesta pora, terlebih sampai menjurus ke hal yang berbau maksiat," harap Ahmad Abdullah. (Humas DPRD Kaltim/adv/tos/oke)



 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014