Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kutai Kartanegara (Kesbangpol Kukar) menyatakan, salah satu cara efektif untuk mencegah dan menangkal (cekal) radikalisme adalah melalui jalur pendidikan dan harus ditanamkan terus menerus.

Pendidikan tersebut bisa berupa pendidikan formal, nonformal, dan informal, dengan sasaran masyarakat umum, terutama generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh dengan ajakan yang mengarah radikalisme.

"Seperti pendidikan agama. Pendidikan agama yang benar adalah mengajarkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan keseimbangan, sehingga generasi muda paham dengan makna saling menghormati perbedaan," kata Kepala Badan Kesbangpol Kukar Rinda Desianti di Tenggarong, Sabtu.

Kemudian penafsiran dari kitab suci pun harus diajarkan dengan benar dan objektif, maka guru atau pemimpin agama ia ajak untuk mengajarkan tafsir yang jelas dan tidak ambigu, kemudian memastikan siswa tidak salah mengartikan agar siswa tidak terjerumus dalam penafsiran yang salah.

Dalam hal ini, pendekatan lebih moderat dan waspada harus terus dilakukan untuk memastikan bahwa siswa memahami ajaran agama dengan benar, seperti mengajarkan kesederhanaan, keadilan, dan memahami makna pluraisme.

"Oleh karena itu, para pemimpin agama harus selalu menggaungkan arti kesederhanaan dalam perilaku sehari-hari, kemudian mengajarkan keadilan dan egalitarianisme (kesamaan derajat) kepada jemaah masing-masing," kata Rinda.

Ia juga mengajak para pemimpin agama dan organisasi keagamaan sering terlibat dalam kegiatan sosial dan pengembangan keterampilan dalam masyarakat, dengan tetap melibatkan suku, agama, dan budaya lain agar terjadi keakraban antarsesama.

Melalui kegiatan sosial, maka dapat membantu anggota merasa terlibat dan memiliki kontribusi positif di tengah masyarakat, bahkan dapat mengurangi kemungkinan mereka merasa terasing karena seringnya melakukan interaksi.

Rinda menilai bahwa melalui pendidikan yang tidak menjelekkan kelompok maupun agama lain merupakan hal penting, karena dengan pemahaman tersebut dapat meningkatkan kesadaran tentang bahaya radikalisme di antara umat maupun masyarakat umum.

"Masyarakat harus terus mendapat pemahaman tentang bahaya radikalisme, mengajak masyarakat melaporkan ke pihak terkait jika ada aktivitas mencurigakan, demi menjaga kenyamanan bersama dan menjaga keutuhan NKRI," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024