Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyediakan sebanyak 1.200 liter air minum segar dan menyehatkan hasil filtrasi dari embun untuk konsumsi umum dan pekerja di IKN, sehingga setiap hari pekerja bisa mengonsumsi minuman gratis tersebut.
 
“Di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi Ibu Kota Nusantara (HPK IKN) ini ada tiga unit Harmag, mesin pengolah embun menjadi air minum dengan produksi 1.200 liter per hari,” kata Tim Transisi Pengelola HPK IKN Muryanto, di Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis.
 
Total tiga unit Harmag yang berkapasitas 1.200 liter tersebut terdiri atas satu unit berkapasitas 500 liter, sementara dua unit lainnya masing-masing berkapasitas 350 liter.
 
Sedangkan untuk operasional dan pemeliharaan mesin, kata dia, Kementerian PUPR menunjuk rekanan, yakni Mekanikal Elektrical and Plumbing (MEP) untuk mengurus agar mesin tetap terpelihara dan manfaatnya terus dirasakan oleh penghuni HPK dan warga lain di IKN.
 
Sementara itu, Mustofa, selaku Sales Promotion Boy MEP mengatakan sistem kerja mesin ini adalah menangkap elemen embun dari udara yang diisap melalui kipas dalam mesin.
 
Embun yang diisap kemudian difilter secara otomatis melalui tiga tahap filtrasi, lantas disinari menggunakan lampu ultraviolet untuk membunuh kuman atau bakteri yang ikut terisap, kemudian secara otomatis masuk dalam dispensi yang masih dalam rangkaian mesin tersebut.
 
Dalam dispensi kemudian air diolah lagi menjadi tiga suhu, yakni air minum dengan suhu panas, normal, dan dingin.
 
"Menurut penelitian, kandungan air minum dari embun yang diproses Harmag lebih baik ketimbang air mineral biasa. Ini karena didukung dengan harga mesin yang cukup mahal, sekitar Rp900 juta per unit," katanya.
 
Menurut dia, harga sekitar Rp900 juta ini baik yang berkapasitas 500 liter maupun 350 liter, karena mesin sama, hanya yang membedakan kapasitas tangki.
 
Ditanya tentang pekerja yang mengonsumsi air embun dari mesin ini, ia mengatakan setiap hari selalu ada pekerja yang datang untuk minum langsung maupun membawa botol.
 
"Pekerja datang mengambil setiap hari pasti ada, yang paling banyak atau antre itu malam. Kalau sudah antre ini harus dijaga, karena ada yang membawa botol ukuran 1,5 liter dalam jumlah banyak. Satu orang dibatasi hanya boleh 1-2 liter, kalau kebanyakan, kasihan yang lain, nanti tidak kebagian," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024