Penajam (ANTARA Kaltim) - Menjelang lebaran Idul Fitri ( H-6) arus mudik melalui terminal Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara masih terlihat sepi,  belum ada peningkatan.  Karena setiap hari jumlah penumpang yang diberangkatkan hanya sekitar 240 orang yang diangkut menggunakan 20 kendaraan.

“Penurunan jumlah penumpang ini bukan hanya disebabkan karena sebagian masyarakat memiliki kendaraan pribadi , juga karena semakin menjamurnya angkutan plat hitam atau taksi gelap,” ungkap Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Penajam Paser Utara, Buhadi, Selasa (22/7).

Buhadi memperkirakan, arus mudik tahun ini tidak akan mengalami peningkatan dan masih seperti tahun-tahun sebelumnya. Dikarenakan sebagian masyarakat sudah memiliki kendaraan sendiri, dan angkutan umum masih harus bersaing dengan angkutan plat hitam atau taksi gelap.

“Apalagi para sopir taksi gelap mengambil penumpang bukan di terminal, tapi langsung menunggu penumpang di pelabuhan ‘speedboat’ dan kelotok,” katanya
Sementara  untuk ongkos, hampir sama dengan angkutan resmi, dimana sopir taksi gelap hanya menarik ongkos untuk satu penumpang Rp50.000 per orang, sementara angkutan resmi Rp48.000 menuju Tanah Grogot.

Kepala terminal Penajam, Jamaluddin menambahkan, untuk menghadapi arus mudik ini telah disiapkan angkutan sebanyak 57 khusus di Penajam dan belum termasuk angkutan dari Paser. Jumlah angkutan tersebut  cukup untuk mengangkut arus mudik.

“Sekarang saja sopir ikut antrean bisa dua hari sekali baru bisa angkut penumpang menuju Tanah Grogot. Itu karena penumpang masih sepi,” katanya.

Jamaluddin mengungkapkan  setiap hari jumlah kendaraan yang diberangkatkan hanya sekitar 20 unit dengan jumlah penumpang mencapai 240 orang. Penurunan jumlah penumpang mulai terjadi tahun 2010 lalu, semenjak  muncunya   taksi gelap.

Sementara itu, Salah seorang sopir, Sapar mengatakan, jumlah penumpang menuju Tanah Grogot semakin tahun terus mengalami penurunan. Hal tersebut, dimulai sejak tahun 2002 lalu semenjak Penajam menjadi kabupaten.

“Untuk mengangkut penumpang menuju Tanah Grogot harus bergiliran dengan angkutan yang lain di terminal Penajam,” katanya.

Sapar mengaku, baru bisa berangkat mengangkut penumpang dua hari sekali menuju Tanah Grogot. Bahkan, pada saat akan kembali ke Penajam, biasanya juga sulit mendapatkan penumpang karena sudah sore hari.(*)






Pewarta: Bgus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014