Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan segera memanggil pihak dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) unit Balikpapan terkait tumpahan minyak yang terjadi pada Sabtu lalu di kawasan perairan perumahan atas air, Balikpapan Barat.

"Kami akan memanggil mereka untuk mengkonfirmasi langsung terkait hal tersebut supaya tidak terulang kembali dan tidak ada masalah di kemudian hari," kata Kepala DLH Sudirman Djayaleksana, di Balikpapan, Rabu (29/5).

Menurutnya, untuk penanganan tumpahan tersebut, dari pihak PT KPI sudah sigap. Kendati demikian di kawasan itu terdapat tanaman bakau atau mangrove, Jika sampai tanaman itu mati mereka harus bertanggung jawab.

Sudirman mengatakan hingga saat ini masih belum diketahui apakah tanaman bakau itu bisa tetap hidup atau akan mati pasca adanya tumpahan minyak tersebut.

 "Saya minta mereka harus terus dimonitor," katanya.

Dia berharap, dengan adanya pertemuan dengan pihak PT KPI kedepannya akan ada rekomendasi pertanggungjawaban agar hal serupa tidak kembali terulang.

"Mudah-mudahan nanti ada semacam rekomendasi pertanggungjawaban agar itu tidak terjadi lagi, kemudian kalau ada imbas dari pada efek lanjutan itu, mereka harus bertanggung jawab," harapnya.

Sudirman menuturkan, belum lama lama ini pihaknya juga telah mendapatkan konfirmasi bahwa terjadi keteledoran di balik peristiwa tersebut.

"Saya baru dapat konfirmasi tadi malam, ada semacam keteledoran dari mereka yang sudah ditangani," ungkapnya.

Sebelumnya, dalam jumpa pers pasca insiden kebakaran kilang yang terjadi tepat sehari setelah adanya tumpahan minyak, General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho menjelaskan tumpahan minyak yang terjadi di kawasan tersebut bukan disebabkan adanya kebocoran tangki milik PT KPI.

"Hal itu semacam ada minyak, yang terilis ke lingkungan, karena ada aktifitas start up yang da di dalam kilang. Ada program ospek yang kita keluarkan, dan itu melebihi kapasitas pengolahan kami," ujarnya.

Pasca insiden tumpahan minyak itu, PT KPI langsung melokalisir kawasan sekitar menggunakan oil boom dan melakukan penyedotan menggunakan vacum truck.

Upaya tersebut merupakan langkah sigap dari PT KPI untuk menangani bila terdapat tumpahan atau sebaran cairan di atas air sesuai Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat (PPKD) yang berlaku di Perusahaan. 

“Sesuai prosedur keselamatan perusahaan, apabila terdapat hazard keselamatan di sekitar wilayah operasional kilang dari manapun sumbernya, tentunya kami segera lakukan penanggulangan terlebih dahulu sebagai upaya pengendalian," ujar Arafat

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024