Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 semakin dekat. 27 November 2024, masyarakat Kalimantan Timur mulai menentukan siapa sosok yang diamanahkan untuk memimpin daerah ini lima tahun ke depan. Terlebih secara geopolitik, Kaltim memiliki posisi menguntungkan sebagai mitra strategis Ibu Kota Nusantara.
 
Menarik untuk dikulik sosok siapa saja yang pantas untuk membawa Kalimantan Timur sebagai daerah yang pantas menjadi serambi Nusantara. Beberapa sosok lantas muncul dalam bursa pencalonan gubernur, mulai dari tokoh parlementer pusat yang ingin mengintegrasikan Kaltim dalam pusaran kebijakan pemerintahan pusat, hingga pertahanan yang ingin terus melanjutkan program-program dianggap mampu meningkatkan indeks pembangunan manusia.
 
Semakin ke sini, sejumlah tokoh kemudian mengerucut menjadi tiga nama. Terlihat tiga nama bakal calon (Bacalon) gubernur yang gencar melakukan pendekatan politik, yakni Isran Noor, Mahyudin, dan Rudy Mas'ud.
 
Tiga tokoh tersebut membuat panggung politik provinsi ini berdenyut dengan ketegangan strategis. Tiga tokoh tersebut Isran Noor, Rudi Mas’ud, dan Mahyudin, mereka muncul sebagai kandidat utama, masing-masing dengan keunikan yang mencolok dalam latar belakang dan strategi komunikasi politik mereka. Tentunya perlu untuk mengupas peluang dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing calon.
 
Mengulik Bacalon 
 
1. Isran Noor, petahana dengan segudang pengalaman
 
Isran Noor merupakan petahana yang memiliki pengalaman birokrasi yang panjang di pemerintahan, sebelum akhirnya memimpin beberapa partai politik, seperti Demokrat, PKPI, hingga Nasional Demokrat.
 
Meniti karir selama puluhan tahun di birokrasi pemerintahan. Pengalaman politiknya pertama kali saat mantan Gubernur Kaltim Awang Fareok Ishak menggandengnya sebagai Wakil Bupati pada Pilbup 2005 di Kabupaten Kutai Timur, yang selanjutnya menerima estafet sebagai bupati definitif hingga dipercaya kembali pada periode kedua.
 
Kiprahnya sebagai Bupati Kutai Timur patut diperhitungkan, sehingga tak heran saat itu ia dipercaya sebagai ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), yang sebelumnya pernah diemban oleh mantan Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani HR.
 
Mantan Gubernur Kaltim periode 2018-2023 ini mampu menunjukkan jiwa katalisator, dengan berhasil meyakinkan pemerintah pusat menjadikan wilayah di Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara baru. Hal patut diacungi jempol ialah program Beasiswa Kaltim Tuntas, yang selama kepemimpinannya mengucurkan sekitar Rp1,2 triliun, sebuah angka tertinggi  sekaliber provinsi se-Indonesia.
 
Isran Noor, dengan sejarah panjang di dunia politik Kaltim, mengandalkan pengalaman sebagai modal utama. Isran memperlihatkan adaptabilitas politik yang tinggi. Strategi komunikasinya berpusat pada pengalaman kepemimpinannya dan jaringan yang luas, dengan fokus pada pembangunan Kaltim yang berkelanjutan.
 
Saat ini, ia menjalin komunikasi politik dengan mengikuti penjaringan yang dibuka oleh sejumlah parpol, yakni Demokrat, Gerindra, PKS, NasDem, PKB, PAN, dan PDIP.  
 
2. Rudi Mas’ud, Legislator RI dan pengusaha kakap
 
Namanya mentereng sebagai pengusaha kelas kakap dan tentu dengan jaringan bisnis yang kuat. Saat ini ia dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, dengan kursi terbanyak di DPRD provinsi tersebut. Ia memiliki modal finansial dan posisi strategis sebagai anggota DPR RI.
 
Strategi komunikasinya terus menunjukkan empati dan keinginan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Kaltim. Organisasi filantropi yang dimilikinya bernama 'Harum Ceter' semerbak sebagaimana namanya. Kiprahnya di Senayan sudah masuk pada periode kedua.
 
Nama besar Mas'ud bersaudara masyhur bagi masyarakat Kalimantan Timur. Mereka menduduki jabatan-jabatan strategis di Benua Etam. Kakak kandung Rudy Mas'ud, yakni Hasanuddin Mas'ud menduduki Ketua DPRD Kaltim, begitu pun Rahmat Mas'ud juga menjabat sebagai Wali Kota Balikpapan, gerbang utama IKN. 
 
Rudy Mas'ud santer memantapkan diri maju untuk Pilgub Kaltim 2024, dengan mengusung tagline 'Harum kan Kaltim'. Dengan kekuatan perahu Golkar yang dinakhodai, ia memberanikan diri melakukan pendekatan politik ke tujuh partai politik, yakni Demokrat, Gerindra, PKS, NasDem, PKB, PAN, dan PDIP.
 
3. Mahyudin, tokoh lokal rasa nasional
 
Mantan Bupati Kutai Timur dan senator DPD RI, membawa pengalaman lokal dan nasional. Strategi komunikasinya menekankan pada rekam jejak kepemimpinannya dan kontribusi sebagai senator yang dapat membawa manfaat bagi Kaltim.
 
Pengalaman politiknya berawal dari Kutai Timur, tanah yang membesarkannya. Ia pernah  mendampingi Awang Faroek Ishak sebagai Wakil Bupati pertama di Kutai Timur, saat wilayah tersebut pertama kali dimekarkan.
 
Pengalaman level nasional juga pernah diemban sebagai Wakil Ketua MPR RI, mendampingi Oesman Sapta Odang pada periode 2014-2019. Berlanjut sebagai Wakil Ketua DPD RI periode 2019-2024.
 
Kini, Mahyudin mengusung 'Kaltim Keren' dengan Kolaborasi, Ekonomi Maju Berkeadilan, Religius, bersatu, Entrepreneurship, dan Lingkungan Nyaman, berniat maju untuk Pilgub 2024. 
 
Sama dengan Isran dan Rudy, Mahyudin juga melakukan komunikasi politik dengan tujuh partai, yakni Demokrat, Gerindra, PKS, NasDem, PKB, PAN, dan PDIP.
 
 
Memburu dukungan Parpol
 
Optimisme mendapatkan dukungan Partai ketiga kandidat memiliki modal masing-masing untuk meraih dukungan partai. Isran dengan jaringan politiknya, Rudi dengan kekuatan finansial, dan Mahyudin dengan pengalaman lokal dan nasional. Mereka harus menyampaikan visi dan misi yang jelas, menunjukkan komitmen terhadap pembangunan Kaltim, dan meyakinkan partai bahwa mereka adalah pilihan terbaik.
 
Menggalang dukungan partai membutuhkan strategi komunikasi yang efektif, kemampuan membangun koalisi, dan kesanggupan untuk memimpin Kaltim ke arah yang lebih baik. Komunikasi politik yang baik akan menjadi kunci sukses dalam menggalang dukungan partai. Dengan mengamati langkah dan strategi komunikasi yang digunakan, kita akan melihat bagaimana mereka merangkul pemilih dan partai untuk mencapai tujuan mereka dalam Pilkada Kaltim 2024.
 

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024