Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menemukan 12 kasus daging ayam yang mengandung formalin, salah satu zat-zat kimia berbahaya pada 2014.
Kepala Dinkes Kabupaten Nunukan Andi Ahmad di Nunukan, Sabtu, mengungkapkan dari 35 sampel daging ayam yang diperiksa melalui laboratorium terdapat 12 sampel yang dinyatakan mengandung formalin.
Daging ayam yang ditemukan mengandung formalin tersebut beredar di pasar-pasar di Kabupaten Nunukan sejak beberapa bulan terakhir, kata dia saat acara talk show yang diselenggarakan Radio STI Nunukan.
Ia mengatakan daging yang beredar di daerah itu dipasok dari Sulawesi Selatan dalam jumlah yang sangat besar hingga puluhan ton setiap pekan.
Andi Ahmad mencurigai, daging ayam yang ditemukan mengandung zat-zat kimia berbahaya itu dicampurkan formalin oleh pedagang setempat sebelum dijual di pasar-pasar di daerah itu.
Menurut dia, selama ini rutin melakukan pemeriksaan daging-daging ayam pada saat ada kapal penumpang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan dari Parepare, Sulawesi Selatan namun tidak pernah menemukan yang mengandung formalin.
"Sewaktu pemeriksaan saat masih di atas kapal, daging ayam asal Parepare tersebut tidak ada yang ditemukan mengandung formalin. Jadi kemungkinan baru dicampurkan formalin oleh pedagang di Nunukan sebelum dijual supaya tahan lama," terang dia.
Berkaitan dengan banyaknya daging ayam yang mengandung formalin, Andi Ahmad meminta masyarakat setempat agar lebih berhati-hati dengan memilih daging ayam yang benar-benar yang sehat.
Ia menguraikan, daging ayam yang sehat kondisinya masih tampak segar, tidak berbau dan dihinggapi lalat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kepala Dinkes Kabupaten Nunukan Andi Ahmad di Nunukan, Sabtu, mengungkapkan dari 35 sampel daging ayam yang diperiksa melalui laboratorium terdapat 12 sampel yang dinyatakan mengandung formalin.
Daging ayam yang ditemukan mengandung formalin tersebut beredar di pasar-pasar di Kabupaten Nunukan sejak beberapa bulan terakhir, kata dia saat acara talk show yang diselenggarakan Radio STI Nunukan.
Ia mengatakan daging yang beredar di daerah itu dipasok dari Sulawesi Selatan dalam jumlah yang sangat besar hingga puluhan ton setiap pekan.
Andi Ahmad mencurigai, daging ayam yang ditemukan mengandung zat-zat kimia berbahaya itu dicampurkan formalin oleh pedagang setempat sebelum dijual di pasar-pasar di daerah itu.
Menurut dia, selama ini rutin melakukan pemeriksaan daging-daging ayam pada saat ada kapal penumpang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan dari Parepare, Sulawesi Selatan namun tidak pernah menemukan yang mengandung formalin.
"Sewaktu pemeriksaan saat masih di atas kapal, daging ayam asal Parepare tersebut tidak ada yang ditemukan mengandung formalin. Jadi kemungkinan baru dicampurkan formalin oleh pedagang di Nunukan sebelum dijual supaya tahan lama," terang dia.
Berkaitan dengan banyaknya daging ayam yang mengandung formalin, Andi Ahmad meminta masyarakat setempat agar lebih berhati-hati dengan memilih daging ayam yang benar-benar yang sehat.
Ia menguraikan, daging ayam yang sehat kondisinya masih tampak segar, tidak berbau dan dihinggapi lalat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014