Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim), menetapkan status tanggap darurat bencana banjir hingga 29 Mei mendatang, guna mempercepat penanganan bencana dan proses evakuasi warga terdampak.

"Kami sudah memutuskan untuk menetapkan SK tanggap darurat arahan Pak Bupati supaya bisa bergerak cepat menangani bencana banjir ini, dimulai sejak tanggal 14 Mei sampai 14 hari ke depan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu Agus Darmawan, Jumat.

Agus menjelaskan banjir yang merendam ujung wilayah Kaltim itu diakibatkan  curah hujan yang masih tinggi. Air hingga saat ini dilaporkan belum surut lantaran sejumlah kecamatan diterjang banjir susulan.

"Banjir sempat surut dan ternyata sore itu naik lagi. Karena tingkat hujan di Hulu Mahakam itu sangat tinggi, sehingga (terjadi) banjir susulan nih, hampir 70 persen terdampak," ucapnya.

Ia juga mengatakan ketinggian air mencapai atap rumah warga. Bahkan satu rumah rakit pelabuhannya hanyut terbawa arus sungai yang deras.

"Rumah mau hanyut ada, kalau rumah rakit iya sudah hanyut karena arus sungai Mahakam memang sangat deras, jadi sangat riskan menggunakan transportasi air, kantor BPBD, beberapa OPD, dan sekolah juga terdampak," ucap Agus.

BPBD Mahakam Ulu juga telah mendirikan posko pengungsian yang dipusatkan pada gereja di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun. Namun lokasi itu belum cukup untuk menampung warga yang terdampak.

"Sudah ada (pengungsi) ini rumah pengungsi, sudah tidak cukup lagi, kami akan menambah dengan tenda biasa. Di area gereja juga kami akan memasang tenda umum," tuturnya.

Hingga saat ini belum terinci dampak banjir baik warga mengungsi serta rumah terdampak. Dia beralasan pihaknya masih fokus melakukan evakuasi.

"Para staf masih kerepotan mencari tempat. Kemarin buru-buru kita ambil tikar karena kemarin tikar yang kami sediakan itu tidak cukup 50, jadi ambil lagi tikar. Kurang lebih 200 sampai 300 orang (mengungsi), itu satu kampung Ujoh Bilang saja," ujarnya.

Agus mengaku sudah menyebar personel ke daerah-daerah terdampak untuk melakukan asesmen. Menurut Agus, lokasi yang terdampak saling berjauhan satu sama lain.

"Karena kampung-kampung ini berjauhan, jadi BPBD hanya bisa mengcover sekitaran ibu kota kabupaten. Daerah lain kita serahkan ke pengurus umum masing-masing kecamatan," ujar Agus.

Sebelumnya diberitakan bahwa banjir merendam lima kecamatan di Mahakam Ulu. Banjir awalnya menerjang Kecamatan Long Apari pada Senin (13/5), kemudian meluas ke empat kecamatan lainnya pada Selasa (14/5).

"Jadi di Mahakam Ulu ini ada lima kecamatan. Di Long Apari sudah mulai surut, tetapi hari ini berdampak ke kecamatan ilir seperti Long Pahangai, Long Bagun, Laham, dan Long Hubung secara bergiliran," katanya.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024