Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan identifikasi lahan potensial untuk memperluas areal tanaman padi guna memperkuat ketahanan pangan seiring dengan keberadaan Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia.
 
"Kami lakukan identifikasi lahan potensial untuk buka lahan persawahan baru," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto di Penajam, Selasa (14/5).
 
Identifikasi lahan potensial untuk memperluas areal tanam padi dilakukan di Kecamatan Penajam, Waru, dan Babulu. Ketiga kecamatan itu masih memiliki potensi untuk pembukaan lahan persawahan baru.
 
Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan identifikasi terhadap lahan persawahan yang sudah tidak digarap masyarakat di Kecamatan Penajam, Waru, dan Babulu.
 
Ada beberapa titik lahan persawahan yang sudah lama tidak digarap, menurut dia, karena pemilik lahan berdomisili di luar Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Lahan persawahan yang lama tidak digarap itu ditumbuhi gulma dan berpotensi merugikan petani sekitarnya karena menjadi sarang hama tanaman.

"Kami minta pejabat kewilayahan lakukan komunikasi dengan pemilik lahan agar lahan sawah itu diserahkan kepada keluarga yang ada atau pemerintah untuk digarap" katanya.

Ia menjelaskan pembukaan lahan persawahan atau perluasan areal tanam padi perlu diprogramkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan ibu kota negara baru Indonesia.
 
"Ketahanan pangan harus diperkuat, kebutuhan pangan terus meningkat dengan keberadaan Kota Nusantara," ucapnya.
 
Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini memiliki lahan persawahan produktif mencapai 8.000 hektare, sedangkan paling luas berada di Kecamatan Babulu.
 
Luas lahan persawahan itu mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat, bahkan setiap tahun mengalami surplus beras sekitar 15 ton, demikian Andi Trasodiharto.

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024