BI Kaltim salurkan beasiswa Rp3,6 miliar untuk 300 mahasiswa

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur pada 2024 menyalurkan beasiswa senilai Rp3,6 miliar untuk 300 mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekaligus untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan SDM unggul.

"BI bersama lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi selalu berkomitmen dan bersinergi untuk terus mendukung pendidikan dan pengembangan SDM yang unggul," ujar Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Rabu.

 

Beasiswa Rp3,6 miliar tersebut hanya untuk tahun ini, sedangkan sejak 2011 BI Kaltim sudah menyalurkan beasiswa Rp25,77 miliar kepada lebih dari 2.100 mahasiswa dan 90 siswa.

 

Penyerahan beasiswa tahun ini, lanjutnya, telah dilakukan pada Sabtu pekan lalu di Kantor BI Kaltim dalam rangkaian Pengukuhan dan Edukasi Kebanksentralan GenBl (Generasi Baru Indonesia) Kaltim 2024 dengan tema "Be Future Leaders, Boost Your Capability", ditandai dengan pengukuhan yang secara simbolis melalui pengalungan selempang kepada enam mahasiswa perwakilan perguruan tinggi.

 

Dalam pengukuhan tersebut Budi menyampaikan tiga hal, pertama tentang tugas dan Kebijakan BI sebagai Bank Sentral Republik Indonesia, kedua, hingga tahun 2024 BI Kaltim memberikan bantuan beasiswa senilai Rp25,77 miliar kepada lebih 2.100 mahasiswa dan 90 siswa.

 

Beasiswa BI tidak hanya untuk memberikan dukungan secara finansial, tetapi juga terdapat serangkaian program pengembangan seperti pembangunan kapasitas dan kepemimpinan dasar, sehingga penerima beasiswa mampu memberikan kiprah terbaik untuk bangsa.

 

Ketiga adalah arahan dan motivasi untuk Komunitas GenBI sekaligus generasi muda Indonesia untuk menjadi garda depan, agen perubahan, pemimpin masa depan Indonesia untuk dapat memberikan aksi nyata dalam berbagai bidang khususnya sosial, pendidikan, dan jiwa usaha.

 

"Selain itu, penerima beasiswa diharapkan dapat mendukung program dan kebijakan Bank Indonesia, kemudian mampu menjaga citra dan reputasi diri, kampus, dan tentunya Bank Indonesia di mata publik," ujarnya.