Belanda menjajaki peluang bekerja sama dengan Indonesia pada pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Kunjungan kami ke IKN menjadi bekal untuk melihat, apakah para pakar Belanda dapat membantu pembangunan IKN," kata Wakil Menteri Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Balikpapan, Rabu.
Sweers mengatakan sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan secara langsung atau lewat organisasi dunia kepada Indonesia, termasuk terkait IKN.
"Secara umum, kami melihat banyak ketertarikan dari perusahaan-perusahaan Belanda untuk bekerja bersama di Indonesia," katanya.
Belanda, lanjutnya, telah memiliki pakar dan pengetahuan pada sektor manajemen pengelolaan air, agrikultur dan pengolahan pangan, dan energi terbarukan yang dapat diterapkan di IKN.
Baca juga: Otorita IKN wujudkan kota spons ajak lembaga Deltares Belanda
Namun, Sweers menyerahkan keputusan terkait kerja sama ataupun investasi di IKN kepada pihak swasta Belanda dan lembaga penelitian.
"Sebagai pemerintah, kami telah memberikan asistensi dan dukungan, secara khusus dalam promosi perilaku bisnis yang bertanggung jawab," ujarnya.
Sweers turut menunjukkan sikap antusias terhadap konsep pembangunan IKN yang mengutamakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's) menyusul langkah dan upaya Belanda sebagai negara yang turut mendukung energi berkelanjutan.
"Saya harap IKN mampu mewujudkan tujuan keberlanjutannya sebagaimana tercantum dalam indikator kinerja utama. Tentu saja, kerja sama yang erat dengan para ahli dan pelaku bisnis di bidang energi terbarukan sangatlah penting untuk mencapai hal itu," katanya..
Baca juga: Dubes Uni Eropa kagumi hamparan lahan calon Ibu Kota Negara baru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Kunjungan kami ke IKN menjadi bekal untuk melihat, apakah para pakar Belanda dapat membantu pembangunan IKN," kata Wakil Menteri Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Balikpapan, Rabu.
Sweers mengatakan sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan secara langsung atau lewat organisasi dunia kepada Indonesia, termasuk terkait IKN.
"Secara umum, kami melihat banyak ketertarikan dari perusahaan-perusahaan Belanda untuk bekerja bersama di Indonesia," katanya.
Belanda, lanjutnya, telah memiliki pakar dan pengetahuan pada sektor manajemen pengelolaan air, agrikultur dan pengolahan pangan, dan energi terbarukan yang dapat diterapkan di IKN.
Baca juga: Otorita IKN wujudkan kota spons ajak lembaga Deltares Belanda
Namun, Sweers menyerahkan keputusan terkait kerja sama ataupun investasi di IKN kepada pihak swasta Belanda dan lembaga penelitian.
"Sebagai pemerintah, kami telah memberikan asistensi dan dukungan, secara khusus dalam promosi perilaku bisnis yang bertanggung jawab," ujarnya.
Sweers turut menunjukkan sikap antusias terhadap konsep pembangunan IKN yang mengutamakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's) menyusul langkah dan upaya Belanda sebagai negara yang turut mendukung energi berkelanjutan.
"Saya harap IKN mampu mewujudkan tujuan keberlanjutannya sebagaimana tercantum dalam indikator kinerja utama. Tentu saja, kerja sama yang erat dengan para ahli dan pelaku bisnis di bidang energi terbarukan sangatlah penting untuk mencapai hal itu," katanya..
Baca juga: Dubes Uni Eropa kagumi hamparan lahan calon Ibu Kota Negara baru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024