Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Wakidi mengatakan keberadaan Bendung Gerak Sungai Talake memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan lahan pertanian di Kabupaten PPU dan Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
"Kami harapkan Bendung Gerak Sungai Talake segera direalisasikan," ujar Wakidi yang juga Ketua Komisi II DPRD Kabupaten PPU itu di Penajam, Sabtu.
Lokasi pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Oleh karena itu, katanya, keberadaan bendung gerak itu berdampak besar terhadap pertumbuhan lahan pertanian di Kabupaten PPU dan Paser.
"Bendung gerak itu dapat penuhi kebutuhan irigasi pengairan lahan persawahan di dua kabupaten," katanya.
Keberadaan Bendung Gerak Sungai Talake, ujar dia, dapat mendukung kedaulatan pangan dan membantu memenuhi kebutuhan pangan Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia.
Ia menjelaskan kebutuhan pangan bakal semakin meningkat seiring dengan pembangunan dan perkembangan Kota Nusantara.
Oleh karena itu, kata dia, infrastruktur pengairan harus segara dibangun agar kedua kabupaten bisa memenuhi kebutuhan pangan ibu kota negara masa depan Indonesia itu.
Oleh karena itu, kata dia, infrastruktur pengairan harus segara dibangun agar kedua kabupaten bisa memenuhi kebutuhan pangan ibu kota negara masa depan Indonesia itu.
Bendung Gerak Sungai Talake juga menjadi pengendali banjir akibat luapan sungai di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Hampir setiap tahun, katanya, terjadi banjir akibat luapan air dari hulu Sungai Talake. Banjir juga berdampak ke Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara yang membuat petani gagal panen dari banjir kiriman itu.
"Kalau ada bendung gerak, sebagian air Sungai Talake bisa dialirkan untuk pengairan lahan pertanian," ucapnya.
Keberadaan Bendung Gerak Sungai Talake juga bisa menjadi sumber pemenuhan sumber air bersih kebutuhan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser.
Pembebasan lahan pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake telah dilakukan pada 2020. Bendung gerak telah direncanakan untuk dibangun seluas 74.307 hektare yang mencakup area di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser dengan perkiraan anggaran Rp759,8 miliar.
Namun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengalihkan anggaran pembangunan fisik Bendung Gerak Sungai Talake ke proyek pengadaan air di Kecamatan Sepaku demi pemenuhan air bersih Kota Nusantara.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024