Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, optimistis pembangunan Jembatan Mahkota II yang menghubungkan Kecamatan Palaran dan Sambutan bisa rampung pada November 2015.

"Kami optimistis, permintaan Pak Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang kepada pihak-pihak kontraktor agar pembangunan Jembatan Mahkota II diselesaikan hingga November 2015, dapat terealisasi," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda, Ismansyah, Selasa.

Sebagai komitmen penyelesaian pembangunan Jembatan Mahkota II itu, Pemerintah Kota Samarinda mengusulkan anggaran Rp100 miliar melalui APBN, kata dia.

Usulan itu kata Ismansyah, merupakan bagian program strategis yang muatannya berkonektivitas untuk mendorong perekonomian di Kota Samarinda.

Pemerintah Kota Samarinda sendiri, menurut dia, sangat menaruh harapan usulan tersebut bisa ditindaklanjuti agar mendapat bantuan dana dari APBN 2015.

"Usulan itu masuk berdasarkan hasil penjaringan melalui Musrenbang Provinsi Kaltim bulan lalu. Jika bantuan dari pemerintah pusat tadi bisa turun, setidaknya beban APBD Kota Samarinda akan semakin ringan untuk mendanai pembangunan jembatan tersebut," ujar Ismansyah.

Percepatan fisik Jembatan Mahkota II, lanjut Ismansyah, sebagai langkah dalam mendukung pergerakkan perekonomian nasional yang terkait dengan Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Jika melihat target penyelesaian pembangunan tahap kedua Jembatan Mahkota II itu, maka tentunya Pemkot Samarinda harus mengucurkan dana Rp150 miliar melalui APBD. Bahkan, melalui APBD perubahan akan ditambah Rp40 miliar untuk mendukung percepatan pembangunan yang diinginkan pak wali kota," katanya.

Karena, secara keseluruhan, untuk pembangunan tahap kedua ini membutuhkan anggaran Rp229 miliar. "Jadi alangkah baiknya kalau ada dana `sharing` antara Pemkot Samarinda dan pemerintah pusat untuk bersinergi dalam membangun jembatan yang nantinya akan menjadi ikon Kota Samarinda," kata Ismansyah.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014