Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, mengatakan kasus meninggalnya dua petugas pengamanan tempat pemungutan suara (Pam TPS) Pemilu 2024 menjadi bahan evaluasi untuk siaga medis pada pelaksanaan pesta demokrasi berikutnya.
 
"Saya baru dapat kabar satu petugas PAM TPS di Samarinda meninggal dunia. Ini merupakan yang kedua di provinsi ini, setelah sebelumnya ada satu petugas Pam TPS yang meninggal di Berau," ungkap Jaya di Samarinda, Rabu.
 
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kesehatan para petugas pemilu, termasuk saksi dan linmas, yang mungkin memiliki penyakit bawaan.
 
"Kami sudah buat surat edaran bagi petugas yang butuh vitamin bisa datang ke faskes setempat agar bisa diberikan penanganan," katanya.
 
Ia juga menyarankan agar para petugas Pam TPS memiliki BPJS Kesehatan, dan berkoordinasi ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) tentang apa saja yang ditanggung untuk mereka.
 
"Arahan ke depan agar kondisi kesehatan linmas dan saksi supaya bisa lebih baik lagi. Jika ada penyakit bawaan bisa kita obati lebih dulu. Sebelum mereka dipekerjakan, mesti dipertimbangkan kondisi jasmaninya," tuturnya.
 
Setelah sebelumnya Mansyah dari Kabupaten Berau, kini di Samarinda, Donny Rolano meninggal dunia setelah mengalami kelelahan akibat bertugas pada hari pencoblosan, Selasa (20/2).
 
Donny, yang juga seorang satpam di Universitas Islam Negeri Samarinda (UINSI), bertugas di TPS 70, RT. 37, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Ia menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 17.00 Wita di rumah sakit, setelah mendapatkan perawatan sejak pagi.
 
Menurut istrinya, Dini, Donny memang memiliki riwayat penyakit diabetes. Namun, ia tetap ingin mencoba bertugas sebagai anggota Pam TPS Pemilu tahun ini.
 
"Karena setahu saya, orang diabetes tidak boleh capek. Jadi ini baru pertama kali suami saya menjadi anggota Pam TPS itu," ujar Dini.
 
Dini mengaku jika proses administrasi rumah sakit dan lain sebagainya, sudah dibantu oleh beberapa pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu. Bahkan, beberapa diantaranya juga sudah memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
 
Donny dimakamkan pada Rabu pagi, sekitar pukul 10.00 Wita. Biaya berobatnya juga sudah ditanggung oleh pihak terkait.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024