Sangatta (ANTARA Kaltim) - Warga suku Basap di desa Karangan Kabupaten Kutai Timur, kini mulai mengembangkan tanaman Pasak Bumi untuk menyelamatkan dari kepunahan akibat kerusakan hutan.
Firmansyah 42 tahun salah satu warga Suku Basap Desa Karangan, Selasa, mengatakan sejak tiga tahun lalu, mulai menanam Pasak Bumi jumlahnya ribuan pohon dan sekarang sudah ada yang besar
"Saya menanam pasak bumi karena salah satu tumbuhan asli Kalimantan yang langkah namun banyak manfaatnya untuk kesehatan manusia," kata Firmansyah, Selasa.
Menurut dia, pasak bumi adalah tumbuhan yang banyak manfaatnya bagi manusia sebagai obat dan ramuan tradisional,namun tidak ada lagi yang mau menanam dan membudidayakannya.
Ditanya luas dan jumlah pohon pasak bumi yang ditanam, Firmansyah mengatakan tidak lagi dihitung berapa banyak, namun mencapai ribuan pohon dan luasnya satu gunung itu sudah dipenuhi paska bumi.
"Saya tidak menghitung jumlahnya, yang pasti ribuan dan luasnya satu gunung lebih. Ukurannya mulai kecil sampai besar," katanya.
Dia mengatakan akan terus menanam dan mengembangkannya pasak bumi dikampungnya, karena suatu saat ini jenis tumbuhan itu akan punah akibat pembukaan lahan kebun sawit dan pertambangan batubara.
"Saya ingin menjadikan kampung karangan ini sebagai pusat pembengangan dan budidaya tanaman pasak bumi. Saya juga akan terus mengajak warga lain,terutama sesama kami suku basap yang memang harus sama-sama menjaga hutan termasuk juga harus menanam pasak bumi," ujarnya.
Pasak bumi bagi suku Basap kata Firmansyah merupakan obat paling mujabat dan ampuh untuk kesehatan tubuh dan menyebut beberapa khasiatnya, seperti sakit pinggang, obat malaria,panyakit kuning, capek badan hingga obat kuat untuk pria dan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Firmansyah 42 tahun salah satu warga Suku Basap Desa Karangan, Selasa, mengatakan sejak tiga tahun lalu, mulai menanam Pasak Bumi jumlahnya ribuan pohon dan sekarang sudah ada yang besar
"Saya menanam pasak bumi karena salah satu tumbuhan asli Kalimantan yang langkah namun banyak manfaatnya untuk kesehatan manusia," kata Firmansyah, Selasa.
Menurut dia, pasak bumi adalah tumbuhan yang banyak manfaatnya bagi manusia sebagai obat dan ramuan tradisional,namun tidak ada lagi yang mau menanam dan membudidayakannya.
Ditanya luas dan jumlah pohon pasak bumi yang ditanam, Firmansyah mengatakan tidak lagi dihitung berapa banyak, namun mencapai ribuan pohon dan luasnya satu gunung itu sudah dipenuhi paska bumi.
"Saya tidak menghitung jumlahnya, yang pasti ribuan dan luasnya satu gunung lebih. Ukurannya mulai kecil sampai besar," katanya.
Dia mengatakan akan terus menanam dan mengembangkannya pasak bumi dikampungnya, karena suatu saat ini jenis tumbuhan itu akan punah akibat pembukaan lahan kebun sawit dan pertambangan batubara.
"Saya ingin menjadikan kampung karangan ini sebagai pusat pembengangan dan budidaya tanaman pasak bumi. Saya juga akan terus mengajak warga lain,terutama sesama kami suku basap yang memang harus sama-sama menjaga hutan termasuk juga harus menanam pasak bumi," ujarnya.
Pasak bumi bagi suku Basap kata Firmansyah merupakan obat paling mujabat dan ampuh untuk kesehatan tubuh dan menyebut beberapa khasiatnya, seperti sakit pinggang, obat malaria,panyakit kuning, capek badan hingga obat kuat untuk pria dan lainnya. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014