Bertepatan dengan peringatan HUT ke 127 Kota Balikpapan, Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) meluncurkan aplikasi sebuah inovasi berbasis digital untuk pelayanan pengaduan masalah air bersih yang dibuka selama 24 jam.
"Ini sebuah terobosan yang cukup baik untuk pelayanan ke masyarakat," kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud saat meninjau langsung kantor PTMB seusai apel HUT Kota Balikpapan, Sabtu (10/2).
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PTMB Yudi Saharuddin menunjukkan layar besar terkait aplikasi tersebut. Pada aplikasi itu terdapat website dan nomor whatsapp untuk pengaduan. Dari 187 pengaduan, separuh sudah dilayani dan ini langkah bagus inovasi untuk melayani masyarakat . Hal itu menunjukkan PTMB benar-benar siap melayani dan tahu jika ada kendala.
"Ini sebuah terobosan yang cukup baik untuk pelayanan ke masyarakat," kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud saat meninjau langsung kantor PTMB seusai apel HUT Kota Balikpapan, Sabtu (10/2).
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PTMB Yudi Saharuddin menunjukkan layar besar terkait aplikasi tersebut. Pada aplikasi itu terdapat website dan nomor whatsapp untuk pengaduan. Dari 187 pengaduan, separuh sudah dilayani dan ini langkah bagus inovasi untuk melayani masyarakat . Hal itu menunjukkan PTMB benar-benar siap melayani dan tahu jika ada kendala.
"Artinya perlu juga kesadaran masyarakat untuk patuh membayar tagihan dan jangan juga pura-pura lupa membayar,” katanya.
Kemudian, melalui aplikasi itu masyarakat juga bisa mengetahui secara langsung kondisi waduk yang menyediakan air bersih untuk warga Kota Balikpapan.
"Ini wujud serius dan transparan dari PTMB kepada masyarakat," ujar Rahmad.
Wali Kota Balikpapan juga minta aplikasi tersebut bisa tersimpan di HP-nya, sehingga jika ada pengaduan dapat diketahui dan dapat segera dikerjakan mengingat aplikasi pengaduan air bersih itu juga terdapat di play store.
Sementara itu, Direktur Utama PTMB Yudhi Saharuddin mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengoptimalkan pengaduan berbasis digital, setiap pengaduan dari masyarakat langsung masuk ke dasboard yang akan dijaga petugas command center yang memantau 24 jam dan menginformasikan ke lapangan jika ada kerusakan dan pengaduan dari masyarakat.
“Sehingga bila ada kerusakan, teman-teman di lapangan langsung turun melakukan perbaikan, jika cepat ditangani maka akan di masukan ke dalam aplikasi langsung hilang,” terangnya.
Yudi menjelaskan sebagian besar pengaduan yang masuk saat ini karena air tidak mengalir. Hal ini bukan hal teknis, namun karena air yang dimiliki PTMB masih terbatas.
“Pengambilan air saat ini dibatasi, kalau sudah 100 persen bisa aman. Kalau cuma 50 persen maka air distribusi akan kosong lagi,” katanya. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024