Nunukan (ANTARA Kaltim) -  Komunitas masyarakat penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang terhimpun dalam Pemuda Penjaga Perbatasan RI bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada menggelar dialog ideologi Pancasila.

Ketua Dewan Pendiri Pemuda Penjaga Perbatasan RI Lumbis di Nunukan, Kamis, mengatakan pelaksanaan dialog semacam ini dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah perbatasan dalam rangka mengantisipasi degradasi nasionalisme.

Ia menilai pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila yang terdiri atas lima sila itu secara perlahan-lahan mulai terkikis di hati sanubari masyarakat di pelosok perbatasan akibat ketergantungan terhadap negara tetangga Malaysia terutama dalam hal kebutuhan hidup sehari.

"Saya amati pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila bagi masyarakat di pelosok perbatasan Indonesia dengan Malaysia khususnya di Kecamatan Lumbis Ogong dan Krayan mulai hilang. Makanya dialog semacam ini sangat penting dilaksanakan secara rutin untuk meminimalisir hilangnya nasionalisme," ujar dia.

Secara terpisah Prof Dr Sudjito SH MSi dari Pusat Studi Pancasila UGM selaku nara sumber pada dialog tersebut menyatakan, sangat terenyuh setelah banyak mendengarkan keluhan masyarakat di perbatasan ini tentang kondisi kehidupannya.

Karena itu ia berpesan pentingnya peran serta pemerintah baik pusat maupun daerah untuk tetap menjaga nasionalisme bagi masyarakat di perbatasan meskipun kebutuhan sehari-harinya sangat tergantung pada Malaysia.

Ia mengaku sangat mengapresisasi dengan dilaksanakannya dialog oleh kelompok masyarakat yang mengatasnamankan Pemuda Penjaga Perbatasan RI di Kabupaten Nunukan yang menandakan kepeduliannya dan masih cinta pada tanah airnya.

Padahal, kata dia, perhatian pemerintah dianggapnya relatif kurang terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup dan pembangunan infrastruktur yang tertinggal dan relatif masih terisolasi.

Dialog ini mengambil tema "Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Pemersatu Bangsa" dengan dihadiri ratusan peserta dari kalangan organisasi kemasyarakatan dan tenaga pengajar di wilayah perbatasan. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014